PEKANBARU (RP)- Lebih kurang 400 anak dari 17 Panti Asuhan mendapat pengobatan gigi gratis yang dilaksanakan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Riau bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Riau dan rumah Sakit Petala Bumi, Ahad (9/12).
Ketua Umum BK3S Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli MM mengatakan, pengobatan gigi gratis ini dilaksanakan serangkaian dengan memperingati Hari Ibu ke-84.
Sebelumnya, BK3S Riau saat pelaksanaan Jambore Anak Panti beberapa waktu lalu sudah melakukan pemeriksaan gigi gratis.
‘’Saat itu kita hanya memeriksa gigi anak-anak panti tidak seperti sekarang melakukan pengobatan. Berhubung kami mendengar saat ini bulan pemeriksaan gigi, kami mengajak PDGI Riau untuk bekerja sama melakukan pengobatan gigi anak-anak panti. Kita berharap nantinya anak-anak panti dengan adanya pengobatan gigi ini mengerti akan arti pentingnya kesehatan dan kebersihan gigi,’’ ujar Septina.
Dijelaskannya, berdasarkan data yang dimiliki BK3S Riau, ada sekitar 814 anak panti dari 17 panti asuhan yang ada. Namun yang dapat ditangani pada saat pengobatan ini lebih kurang 400 anak.
‘’Sebenarnya saya berharap pada kesempatan ini ada juga donatur yang mau menyumbangkan odol dan sikat gigi pada anak-anak panti ini, namun sepertinya belum terwujud. Kita berharap di lain waktu anak-anak bisa mendapatkannya,’’ kata Septina.
Direktur RS Petala Bumi drg Yusi Prastiningsih mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya pengobatan gigi gratis ini. Apalagi diketahui sejak umur 6 tahun, manusia sudah tumbuh gigi permanen menggantikan gigi susu.
“Dari 814 anak panti minimal yang terlayani di sini sebanyak 400 anak. Jika ditemukan gigi yang harus ditangani lebih lanjut, kita akan lakukan tindakan di sini. Dengan demikian perawatan gigi tetap berkelanjutan,’’ sebutnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah PDGI Riau drg Hadi Supriyanto mengatakan, PDGI Riau siap membantu bila diperlukan. Perawatan gigi sebaiknya mulai dilakukan saat gigi susu.
Minimal 6 bulan sekali dilakukan pengontrolan. Kelainan gigi akan menimbulkan kelainan lainnya.
‘’Mulut itu vokalnya infeksi. Karena itu jika mulut bermasalah maka akan menimbulkan masalah yang lain,’’ sebut hadi.
Rohim (5), salah satu anak panti Ar-rahman kepada Riau Pos mengaku giginya dicabut dokter karena goyang.
‘’Senang juga ada pengobatan gigi gratis ini. Gak terasa sakit,’’ akunya didampingi Nurhayati, pengelola panti.
Drg Hidayati saat memberikan penyuluhan pada anak-anak panti yang menunggu giliran memaparkan, sikat gigi minimal dilakukan dua kali sehari yakni setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Lapisan luar gigi yang disebut email perlu perawatan.
“Kalau rusak akan timbul ngilu. Ingat kuman tidak pernah tidur. Karena itu sikatlah gigi sebelum tidur dan lebih baik lagi jika selesai makan langsung sikat gigi. Antara gigi dan gizi saling berkaitan. Gigi goyang pada anak-anak ada dua. Pertama gigi susu berganti dengan gigi permanen dan gigi goyang akibat gusi bengkak karena infeksi. Oleh sebab itu periksalah gigi setiap enam bulan sekali. Jika ada karang gigi harus dibersihkan dan jika ada gigi berlubang harus ditambal,’’ terangnya.
Sebelumnya BK3S juga sudah melakukan pengobatan massal gratis bagi warga Perumahan Witayu yang terkena banjir dan warga Teluk Leok.(hen)