TELUKMERANTI (RIAUPOS.CO) - Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Namun demikian, tentunya pengembangan sumber daya manusia tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Hanya saja di Kabupaten Pelalawan, penyediaan infrastruktur tersebut masih belum merata ke semua sekolah, sehingga menjadi hambatan untuk melahirkan generasi yang cerdas. Seperti yang dialami Sekolah Dasar Negeri (SDN) 015 Desa Teluk Punak, Kecamatan Teluk Meranti. Di mana sekolah ini kondisinya sungguh memprihatinkan, bahkan tidak layak disebut sekolah.
Sekolah ini hanya berlantaikan tanah dan berdinding papan. Bahkan, para peserta didik di sekolah tersebut harus rela merasakan nikmatnya cucuran air hujan di dalam kelas, lantaran atap-atap bangunan banyak yang telah banyak bocor. Tentunya kondisi tersebut juga berdampak terhadap sarana lainnya seperti kursi dan meja yang sebagian besar telah mengalami rusak parah.
Selain itu, pintu kelas yang terbuat dari triplek juga telah hancur akibat tidak tersentuh pembangunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Tentu kondisi ini sangat kontras sekali dengan bangunan sekolah-sekolah yang ada di kota. Karena di kota ada yang bertingkat dua, berlantai porslen dan fasilitas-fasilitas lainnya sangat megah. Tentunya kondisi ini menunjukkan bahwa belum adanya pemerataan pendidikan di Kabupaten Pelalawan.
“Saat kita melakukan survei pengembangan pendidikan di Kecamatan Teluk Meranti menemukan adanya sekolah yang tidak tersentuh program pembangunan dari pemerintah. Sehingga dengan melihat kondisi tersebut, maka kita dari relawan peduli pendidikan Pelalawan langsung tergugah untuk mengumpulkan sumbangan guna melakukan perbaikan sekolah tersebut,’’ kata penggiat pendidikan Pelalawan Dedi Azwandi kepada Riau Pos, Sabtu (9/11) kemarin via selulernya.
Kepala SDN 015 Teluk Punak Delvinis Sofian SPd menambahkan, kondisi bangunan sekolah yang dipimpinnya yakni ruangan belajar, sangat memprihatinkan. Di mana ruang kelas yang digunakan siswa kelas 2 dan 3 untuk belajar, hanya berlantaikan tanah dan berdinding papan. Bahkan, ruang kelas tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.
“Sejauh ini kita di SDN 015 hanya memiliki tiga ruang kelas yang permanen. Sedangkan minat para orangtua untuk menyekolahkan anaknya di SD ini cukup tinggi, sehingga kita kekurangan ruang kelas. Dan atas kondisi tersebut, maka pada tahun 2008 lalu, maka masyarakat secara swadaya telah menambah satu bangunan ruang kelas semi permanen,’’ ujarnya.
Namun, karena materialnya hanya triplek dan papan, maka saat ini kondisi kelas tersebut telah mengalami kerusakan akibat dimakan waktu. Untuk itu, maka kita berharap agar Dinas Pendidikan Pelalawan, dapat membantu perbaikan SDN 015 ini, sehingga dengan kondisi sekolah yang baik dapat memotivasi semangat para pelajar untuk menimba ilmu. Apalagi sejauh ini, SDN 015 ini sudah lama tidak dilakukan perbaikan akibat minimnya anggaran yang dimiliki pihak sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan M Zalal MPd mengatakan, pihaknya akan berupaya mengakomodir keinginan pihak SDN 015 tersebut. Namun demikian, tentunya pihak sekolah diminta dapat menyampaikan usulan (proposal, red) perbaikan ruang kelas tersebut kepada Disdik Pelalawan.
“Sehingga usulan tersebut dapat dicarikan solusinya. Artinya, jika tidak bisa tahun 2019 ini terakomodir, maka akan kita upayakan pada tahun 2020 mendatang, keinginan pihak SDN 015 ini pasti kita realisasikan. Intinya, kita dari Disdik Pelalawan sangat komit dalam meningkatkan kemajuan pembangunan pendidikan di Negeri Seiya Sekata ini,” tutupnya.(amn)