PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Delapan daerah yang sedang menjalani tahapan pilkada serentak masuk ke dalam potensi tidak aman. Sedangkan satu lagi yaitu Meranti disebut sebagai daerah yang aman. Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) jelang pilkada serentak 9 Desember yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dihadiri bupati/wali kota dan Forkopimda se Provinsi Riau di Hotel Aryaduta, Selasa (10/11/15) di Pekanbaru.
Kapolda Riau yang diwakili Kepala Biro (Karo) Ops Polda Riau, Kombes Pol Edi Setio Budi Santoso mengatakan dari sembilan kabupaten/kota di Riau yang akan melaksanakan Pilkada serentak pada Desember mendatang, hanya Kepulauan Meranti yang dinyatakan aman dan terkendali.
"Sejauh ini berdasarkan pemetaan yang kita lakukan cuma Meranti yang bisa disebut aman," kata Edi Setio Budi Santoso, Selasa (10/11/2015).
Sementara itu permasalahan yang terjadi antara lain masih adanya KTP ganda serta pencatatan ganda pemilih di sejumlah daerah. Dan beberapa daerah yang dikategorikan rawan seperti, konflik lima desa di Kampar-Rohul sejauh ini masih belum tuntas. Pasalnya, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan lima desa masuk Kabupaten Kampar, namun sebagian besar masyarakat di lima desa justru banyak ber-KTP Kabupaten Rohul.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berharap Pilkada serentak untuk 9 kabupaten/kota di Riau yang dilaksanakan pada Desember nanti berjalan sukses. "Saya meminta agar seluruh pihak terkait di wilayah agar mempersiapkan seoptimal mungkin, agar tingkat kerawanan tidak sampai terjadi yang dapat menggagalkan Pilkada serentak pada Desember mendatar,"ujar Plt Gubri.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Fopin A Sinaga