SIAK

Prasasti untuk Kenang Jasa Pejuang

Riau | Selasa, 10 November 2015 - 10:28 WIB

Prasasti untuk Kenang Jasa Pejuang
humas setda siak TABUR BUNGA: Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi melakukan tabur bunga saat ziarah ke taman makam pahlawan Kecamatan Sungaiapit, Senin (9/11/2015).

SIAK (RIAUPOS.CO) -  Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyadari, bahwa kemerdekaan bangsa ini tak lepas dari para pejuang dan pahlawan yang berjuang melawan dalam merebut kemerdekaan. Di Kabupaten Siak ini terdapat pahlawan yang dulunya telah berjuang melawan penjajahan.

Dari rekam jejak, bahwa pejuang Siak Tengku Buang Asmara telah melawan penjajahan yang dikenal dengan perperangan Selat Guntung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Pemkab tak ingin sejarah ini dilupakan begitu saja, dan harus diabadikan,’’ ujar Syamsuar di sela-sela peletakan pembangunan prasasti perjuangan agresi militer II di Pelabuhan Sungaiapit, Kecamatan Sungaiapit, Senin (9/11). Hadir dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Riau Azaly Djohan, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Siak Zulkfli ZA dan undangan.

Menurut dia, pembangunan prasasti ini dilakukan di tiga tempat. Kemarin di Sabakauh, Sungaiapit dan Kecamatan Mempura.

Di tiga tempat ini adalah tempat tapak-tapak para pejuang. Pemkab Siak mengusulkan Tengku Buang Asmara dijadikan sebagai pahlawan nasional.

Nama Tengku Buang Asmara ini sangat tersohor pada masa pemerintahan kesultanan, di mana ia ikut berperang melawan penjajahan kolonial Belanda dan Inggris, mempertahankan negeri Siak.

Menurut dia, sebenarnya banyak lagi Kesultanan Siak yang layak dijadikan pahlawan nasional, setelah Sultan Syarif Qasim II. Ia menjelaskan, salah satu perjuangan melawan penjajahan yang dilakukan Tengku Buang Asmara adalah pada perang Guntung. Ia bersama bala tentaranya berhasil merebut benteng yang dibangun Belanda pada masa itu.

Dikalangan kompeni Belanda nama Tengku Buang Asmara sangat ditakuti dan dikenal luas. Tak jarang saat mereka melintasi perairan Selat Melaka dirasuki rasa kekhawatiran dan juga ketakutan, karena saat melakukan perlawanan terhadap Tengku, mereka kalah. Hasil peperangan dibawa ke daerah.

Melihat begitu besarnya jasa Tengku Buang Asmara itu, maka sudah seharusnya dapat pengakuan sebagai pahlawan nasional RI. ‘’Kiprah dan nasionalismenya tak diragukan lagi,’’ kata dia.

Nama Tengku Buang Asamara yang kini dijadikan nama bumi perkemahan Siak ini, dari masukan dan diskusi bersama tokoh-tokoh masyarakat Siak, di mana mereka menceritakan akan sejarah dan jasa Tengku terhadap republik ini.(adv/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook