KUANSING (RIAUPOS.CO) - Hujan deras akhir pekan lalu menjadi malapetaka bagi pembangunan turap tebing di jalan provinsi lintas Telukkuantan menuju Cerenti, tepatnya di wilayah perbatasan Pangean dengan Sentajo Raya.
Turap penahan tebing yang baru saja tuntas dibangun oleh Pemprov Riau bersamaan dengan over lay jalan provinsi kini ambruk. Sekitar 50 meter turap yang berdiri di wilayah Desa Sako Pangean ambruk, patah, dan menutupi saluran irigasi yang baru juga tuntas dibangun.
Kendati tidak mengganggu arus lalu lintas, setidaknya sejak Ahad hingga Senin (8-9/11) kemarin, ambruknya turap penahan tebing dengan tinggi satu meter lebih itu mengancam saluran irigasi dan juga merusak pemandangan warga.
“Turap ambruk sejak kemarin, waktu hujan lebat semalaman itu,” kata Alis, salah seorang warga Pasarbaru Pangean yang melintas di ruas jalan tersebut, Senin (9/11).
Konstruksi turap menurutnya tidak kokoh, sehingga dengan mudahnya ambruk. Ia sedikit kesal dengan rusaknya bangunan turap itu. “Turap yang seharusnya menahan tebing, sekarang ambruk. Konstruksinya itu yang tidak kuat,” ujarnya.
Kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan diakuinya akan berdampak terhadap bangunan lain apabila konstruksinya tidak kokoh. “Ini baru hujan satu kali, bayangkan kalau hujannya terus-terusan,” katanya mengingat.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kuansing, Azwan SSos ST mengakui, bahwa pembangunan turap itu merupakan kewenangan Pemprov Riau. “Itu provinsi yang bangun,” katanya singkat.(izl/mal)