ROHIL (RIAUPOS.CO) - KASUS Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan isu nasional yang menyita perhatian. Untuk penanganannya membutuhkan materi yang tidak sedikit, bahkan ada yang merenggut nyawa anak-anak.
Bupati kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno menyatakan prihatin dengan persoalan kasus Karhutla yang terjadi. Bahkan di Rohil ada beberapa daerah yang menjadi langganan Karhutla salah satunya di Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).
Karena itu ketika mengunjungi Palika, Suyatno berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat yang hadir pada saat itu untuk bisa menahan diri dari melakukan aksi karlahut terutama saat membuka lahan dengan alasan untuk penghematan.
“Kami minta jangan lagi bakar lahan karena dampaknya sangat fatal,” ujar Suyatno, Sabtu (7/11). Bupati merincikan dampaknya adalah setia pelaku akan diproses secara hukum dan akan membuat keluarga tentunya susah.
“Sudahlah kita sulit kalau kita sebagai suami dipenjara karena bakar lahan. tentunya bisa dibayangkan bagaimana anak istri dirumah,” katanya.
Bupati mengutarakan seperti yang terjadi dalam tiga bulan terakhir khususnya Riau, Kabut Asap yang pekat dan menjadi bencana yang terparah yang banyak menghabiskan uang negara serta banyak yang terkena dampak.
“Kasihan anak istri dan keluarga kita tiap hari menghirup udara yang tak sehat.
Bahkan ada ayang berdampak fatal sampai meninggal dunia,” kata bupati.(adv/mal)