PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa Tanam Nasional Tesso Nilo (TNTN) adalah harapan masa depan. Tidak sekadar harapan masyarakat Pelalawan, tetapi juga masyarakat Provinsi Riau, Negera Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Mengingat, disaat terjadi pemanasan global karena hutan yang terus dibabat, Tesso Nilo bertahan dalam kelestariannya.
Di saat udara sesak karena tebalnya polusi, Tesso Nilo muncul menawarkan kesegaran bagi paru-paru dunia.
Demikian juga dengan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan, dimana didalam kawasan ini terdapat berbagai flora dan fauna yang masih alamai dan harus dipertahankan.
Sebagai sebuah kewasan lestari, Tesso Nilo dan SM Kerumutan sangatlah mempesona. Tidak hanya karena hutan alamnya, tetapi juga karena kelengkapi ekologi di dalamnya. Di sana tak sekedar ada hutan, tetapi damai berbiak penghuninya. Seperti Harimau Sumatera, gajah, tapir, rusa, dan beragam fauna lainnya yang sulit ditemukan di tempat lain di belahan bumilainnya.
“Karena keberagaman ekologinya itulah Tesso Nilo memiliki beragam nilai lebih sebagai sebuah kawasan konservasi sekaligus potensi destinasi pariwisata penuh petualangan. Kehadiran kawanan gajah terlatih yang tergabung dalam Flying Squad atau kawanan gajah pengusir gajah liar adalah daya tarik sensasional,” terang Bupati Pelalawan HM Harris.
Di TNTN ini, sambung mantan Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan dua periode ini, pada setiap hektar terdapat 360 flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia.
Dan perluasan TNTN juga merupakan langkah konkrit Departemen Kehutanan dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.54/Menhut-II/2006 tentang Penetapan Riau sebagai pusat konservasi gajah Sumatera.
“Lanskap hutan Tesso Nilo merupakan salah satu benteng pertahanan terakhir bagi gajah dan harimau Sumatera. Dengan lebih dari 4.000 jenis tumbuhan yang tercatat sejauh ini, ditemukan lebih dari 200 spesimen tumbuhan di dalam setiap plot 200 meter persegi,” ujar Harris.
Bupati menjadikan Taman Nasional Tesso Nilo ini menjadi salah satu objek wisata.(adv/mal)