Concong Luar Perlu Jerambah Beton

Riau | Kamis, 10 Oktober 2013 - 09:54 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indra-efendi@riaupos.com

Di pesisir Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) infrastruktur jerambah sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas warga sehari-hari. Maka itu, Kelurahan Concong Luar, Kecamatan Concong perlu jerambah beton.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini warga di pesisir Inhil itu memanfaatkan jerambah kayu untuk berbagai aktivitas. Namun jerambah kayu yang ada sudah mengalami kerusakan sehingga perlu pembangunan kembali. Solusinya adalah jerambah permanen yang terbuat dari beton.

Keinginan warga untuk mendapat fasilitas ini disampaikan oleh Sekretaris Lurah Concong Luar, Kecamatan Concong, Ahmad Bahrin. Ditegaskanya, kondisi umumnya jerambah yang terbuat dari kayu sudah dalam keadaan lapuk karena termakan usia.

‘’Saat ini sudah selayaknya warga di sini menikmati jerambah beton seperti layaknya desa-desa lain yang ada di Inhil. Dari sisi usia jerambah beton tentu lebih lama kalau dibandingkan dengan jerambah kayu. Meski biaya pembangunanya sedikit mahal,’’ kata Ahmad, Rabu (9/10).

Jerambah beton yang diperlukan warga tidaklah panjang. Sekitar dua kilometer di sepanjang Jalan Datuk Laksmana dan sekitar lima kilometer lagi di jalan poros yang menghubungkan Kelurahan Concong Luar dengan Desa Kampung Baru.

Selain jerambah beton sarana lain yang diidam-idamkan warga setempat yakni pelabuhan bongkar muat dan penumpang. Kelurahan Concong Luar yang memiliki jumlah penduduk sekitar 3.415 jiwa saat ini hanya dapat memanfaatkan pelabuhan yang sudah cukup memprihatinkan.

‘’Kalau mau tahu daerah kami itu hanya memiliki satu pelabuhan kecil yang hanya terbuat dari kayu. Itupun kondisinya sudah memerlukan perbaikan di semua sisi,’’ katanya.

Pelabuhan seadanya itu, lanjut Ahmad setiap harinya digunakan untuk turun naik penumpang dari dan luar Concong. Bahkan kadang-kadang pelabuhan itu juga dimanfaatkan untuk keperluan bongkar muat barang yang dipasok dari luar daerah.

Dari sisi keamanan dan kenyamanan pelabuhan itu tidak ada. Dimanfaatkannya sarana itu karena merupakan pelabuhan satu-satunya sehingga warga tidak ada alternatif lain. Mudah-mudahan apa yang diharapkan masyarakat bisa menjadi kenyataan.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook