5 Toko Emas Dirampok, 1 Tewas

Riau | Senin, 10 September 2012 - 09:27 WIB

5 Toko Emas Dirampok, 1 Tewas
Jenazah korban saat akan dibawa ke rumah duka dari RSUD Indrasari Rengat, Ahad (9/8/2012). (Foto: KASMEDI/RIAU POS)

Laporan KASMEDI, Rengat dan SAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru

Kota Air Molek geger. Kawanan perampok dengan senjata api (senpi) menggasak hingga ludes isi lima toko emas di Jalan Jenderal Sudirman Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Ahad (9/9) sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aksi di siang bolong ini juga mengakibatkan Hery (27), anak pemilik toko emas Putri Ayu, tewas setelah dadanya kanannya diberondong peluru perampok.

Nyawa Hery tak tertolong saat dalam perjalanan menuju RSUD Indrasari Rengat.

Kerugian yang dialami para korban ditaksir mencapai miliaran rupiah. Usai merampok, kawanan bandit yang diperkirakan sekitar 10 orang itu berhasil kabur ke arah Kecamatan Sungai Lala di Jalan Lintas Air Molek-Teluk Kuantan dengan menggunakan satu unit sepada motor jenis Yamaha RX King dan empat unit sepeda motor Honda Supra.

Aksi kawanan rampok ini tergolong rapi. Informasi yang diperoleh Riau Pos, begitu tiba di TKP mereka menyebar dengan perannya masing-masing.

Diawali dengan tembakan ke udara, mereka serentak menyerbu ke dalam toko sambil mengacung-acungkan senjata api di tangan.

Di saat sebagian perampok beraksi menguras emas di dalam toko, yang lain siaga di jalan raya. Mereka menodongkan senjata api ke arah warga yang melintas.

Kunci kontak kendaraan diambil dan memerintahkan warga menyingkir ke tepi jalan. Suasana mendadak mencekam sehingga warga tak berani melintas di depan deretan toko tersebut.

Sementara warga yang masih ramai di Pasar Air Molek tak berani melawan. Bahkan diperintahkan tiarap dengan ancaman senjata. Aksi perampok ini cukup leluasa seperti dalam film-film. Satu persatu toko emas mereka kuras.

H Askar (55), pemilik toko emas Sumatera menceritakan kejadian berlangsung begitu cepat. ‘’Ini seakan mimpi. Perampokan menggunakan senjata api laras pendek ini terjadi di saat warga masih ramai di pasar,’’ ujarnya.

Disebutkan H Askar, secara tiba-tiba tokonya didatangi dua orang berjaket dan mengenakan helm standar dengan kaca hitam sehingga sulit melihat wajah mereka.

Begitu mendengar suara tembakan, ia pun langsung lari ke dalam toko. Lima menit kemudian, perhiasan seperti kalung, gelang, anting-anting di tokonya ludes. Kaca lemari juga dipecahkan menggunakan martil.

‘’Pada saat beraksi, di antara kawanan ini terdengar suara membisikkan, Mas-mas, udah 5 menit,’’ ungkapnya menirukan kembali.

H Askar mengaku kerugian yang dialaminya sekitar Rp600 juta. Ia dan keluarganya juga cukup trauma.

Sementara Ibnu Syofyan (48), pemilik toko yang bersebelahan dengan toko emas Putri Ayu menceritakan, para perampok itu juga sempat mengacungkan senjata api dan mengancam para pembeli di tokonya.

‘’Ada warga tengah belanja jam, saat keluar dari toko diancam dengan pistol,’’ katanya.

Melihat kejadian itu, ia melihat keluar dan toko di seberang jalan ditutup.

‘’Saya tak menyangka perampokan. Saya kira bunyi tembakan biasa dari polisi. Begitu melihat toko di seberang ditutup, saya pun ikut menutup toko,’’ imbuhnya.

Ibnu Syofyan juga mengungkapkan Hery, anak pemilik toko emas Putri Ayu, ditembak di dada kanannya.

‘’Saya menduga korban berada di belakang lemari emas untuk melayani pembeli. Ketika pelaku datang, korban diperkirakan sempat melawan,’’ ujarnya.

Dari lima toko emas yang digasak perampok, hanya toko emas Diamond Indah milik Afrianda (44) yang selamat. Namun demikian, sepeda motor jenis Honda Kharisma Nopol BM 3509 BL dilarikan kawanan tersebut.

Menurut Afrianda, saat kejadian dia baru kembali dari rumah untuk makan siang. Begitu tiba dan akan parkir di depan toko, langsung ditodong pistol.

‘’Saya sempat tanya, ada apa ini? Tapi malah diancam dan kunci sepeda motor dirampas. Tak lama kemudian kawanan rampok ini langsung kabur,’’ ucapnya.

Memang, sebutnya, situasi saat ini sudah sepi. Setelah warga yang lain diminta menyingkir. ‘’Saya heran, kok sepi,’’ terangnya sambil bertanya.

Usai kejadian itu, warga yang berada di sekitar TKP langsung bermunculan. Sehingga dalam hitungan menit, TKP dipadati warga.

Bahkan korban, Hery yang mengalami luka tembak langsung diangkat warga untuk dilarikan ke Puskesmas Air Molek.

Kepala Puskesmas Air Molek, dr Rudi ketika dikonfirmasi mengatakan korban Hery mengalami luka tembak di bagian dada.

‘’Dua luka tembak mengenai bagian dana kanan korban dan diperkirakan tembus ke bagian belakang.

Mengingat korban mengalami luka serius, ia langsung dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat,’’ terangnya singkat.

Informasi yang terima, korban Hery meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Indrasari Rengat. Sebab, korban mengalami pendarahan hebat.

Data sementara yang diperoleh di TKP, kerugian di toko emas Singgalang mencapai 402 mayam emas (satu mayam emas = 2,5 gram), toko emas Sumatera 183 mayam, toko emas Gembira sejumlah 79 mayam, toko emas Putri Ayu mencapai 339 mayam dan toko emas Diamond Indah berupa satu unit sepeda motor Honda jenis Kharisma.

Kapolres Indragiri Hulu AKBP Hermansyah SH SIk ketika dikonfirmasi di sela-sela peninjauan TKP mengatakan, perampokan di Pasar Air Molek dalam tahap penyidikan. Diperkirakan tersangka mencapai 10 orang dan melarikan diri ke arah Kecamatan Sungai Lala.

‘’Saya belum bisa berikan keterangan yang banyak. Karena masih dalam tahap penyidikan dan tersangka masih dikejar,’’ terangnya.

Sementara itu menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Anggaria Lopiz SH mengatakan, polisi sudah melakukan upaya-upaya penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Polda Riau juga sudah sudah memerintahkan setiap Polres untuk tetap menjaga kemananan di wilayah hukum masing-masing.

‘’Tim olah TKP sudah turun ke lokasi, sementara itu pemeriksaan dilakukan di jalan raya yang diduga dilewati kawanan perampok tersebut,’’ kata Anggaria.

Polda Riau juga sudah memerintahkan kepada Polres Inhu untuk bekerja sama dengan Polres Kuantang Singingi dan Polres Kampar untuk berbagi informasi dalam menangani kasus tersebut.

Saat ditanya apakah ada dugaan pelaku perampokan tersebut adalah pelaku yang sama dengan di Kampar yang menembak personil Brimob dan melarikan senjata anggota Brimob tersebut? Anggaria mengatakan, belum bisa menjawabnya.

‘’Yang jelas pihak Polda Riau dan jajarannya sudah berkoordinasi untuk mengungkap kasus ini dan mencari pelakunya,’’ kata Anggaria.

Kasus Rampok di Riau 2012

Sebelum terjadinya aksi perampokan di Inhu kemarin, dapat di-revie sejumlah catatan kasus perampokan di Riau.

Misalnya, di Kampar, Sabtu (16/6) lalu, perampok sempat menembak seorang anggota Brimob. Mereka juga sempat melarikan satu kilogram emas dan merampas senjata api milik anggota Brimob tersebut. Pelakunya empat orang dan berhasil melarikan diri.

Sebelumnya, aksi nekat perampok juga terjadi di Pekanbaru, Selasa (10/4) sekitar pukul 10.30 WIB lalu. Korbannya Dewi Marlina (37), istri Herman (45) seorang pengusaha dump truck dirampok tiga orang.

Dua di antaranya bersenjata api. Pelaku melarikan Rp96 juta dan gadget Samsung Galaxy Tab milik korban setelah meletuskan dua kali tembakan.

Masih di Pekanbaru, pelaku perampokan sempat berkelahi dengan korban dan anak korban di Ponsel Niagara.

Hasil akhir yang mengenaskan, ayah dan anak. Agusni (59) dan Dodi (20) pengusaha Toko Ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution diketahui warga setelah membusuk di lantai II rukonya itu Selasa (17/4) lalu, pukul 21.00 WIB.

Mobil korban Toyota Rush warna merah maron beserta uang dan beberapa handphone dilarikan pelaku, namun akhirnya polisi berhasil membekuk lima tersangka di Palembang dalam waktu kurang dari 2x24 jam.

Kasus perampokan lainnya dialami teller Bank BRI Desa Suram Kecamatan Tapung Hulu. Satpam serta supir ditodong dengan senjata jenis FN dan uang Rp500 juta dibawa lari.

Ternyata, akhirnya diketahui supir bersama-sama dan merencanakan aksi perampokan tersebut. Ia seolah-olah menjadi korban. Supir dan dua temannya akhirnya ditangkap.

Senin (30/4) lalu, Rudiman (37) warga Jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, yang baru saja pulang mengambil uang di Bank Mandiri sebesar Rp300 juta dirampok bandit berpistol. Perampok beraksi di dalam toko Chanel Ponsel yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari Mapolsek Pangkalankerinci sekitar pukul 09.30 WIB lalu.

‘’Ada kasus perampokan yang terungkap dengan ditangkapnya beberapa pelaku, sementara lainnya masih dicari. Kasus perampokan ini akan terus diungkap dan dicari siapa pelakunya,’’ ujar Kabid Humas Polda.(ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook