Menkominfo Apresiasi Program ICMI

Riau | Senin, 10 September 2012 - 09:24 WIB

Menkominfo Apresiasi Program ICMI
ICMI Riau mengadakan silaturahim dengan Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua Presidium ICMI Pusat, Nanat Fatah Nasir, yang dihadiri Ketua ICMI Orwil Riau, Tengku Dahril, Ahad (9/9/2012) di kantor ICMI Riau. (Foto: muhammad amin/riau pos)

PEKANBARU (RP)- Program Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Riau, yang antara lain membiasakan tahajjud dan pelatihan imam dipuji Menkominfo Tifatul Sembiring.

Menurut Tifatul, apa yang dilakukan ICMI Riau ini sebagai salah satu bentuk menjaga misi kekhalifahan manusia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Manusia itu zalim dan bodoh, maka perlu terus diperbaiki dengan misi kekhalifahan. Apa yang dilakukan ICMI Riau ini termasuk menjaga misi kekhalifahan manusia itu,’’ ujar Tifatul.

Hal itu dikatakannya saat silaturahim dengan pengurus ICMI Riau, Ahad (9/9) di kantor ICMI Riau. Hadir juga Ketua Presidium

ICMI Pusat, Nanat Fatah Natsir, beberapa pengurus ICMI Pusat dan pengurus ICMI Riau dalam pertemuan itu.

Tifatul menyatakan bahwa manusia diciptakan ke bumi adalah sebagai khalifah. Artinya, mereka harus meneruskan kebaikan sesuai tuntunan ilahi.

Misi kekhalifahan itu, ujarnya, ada dua, yakni imarah (membangun), dan ri’ayah (memelihara). Salah satu bentuk pemeliharaan yang dilakukan ICMI Riau adalah dengan konsisten pada program yang sudah ada.

‘’Nah, jangan sampai kita tak bisa membangun, memelihara pun tak bisa,’’ ujar Tifatul.

Dia juga merasa tertarik dengan pemaparan ayat-ayat kauniyah, yang menurutnya sejalan dengan misi penciptaan manusia di Bumi sebagai khalifah.

Jika ayat qauliyah (Alquran) itu tepat dan benar, maka ayat kauniyah sangat luas. Manusia perlu mengembangkan ayat kauniyah seluas-luasnya.

‘’Kehebatan manusia itu menjadikannya khalifah di Bumi,’’ ujarnya.

Dia juga menyebutkan tiga penyakit bangsa ini yang makin gawat saat ini. Tiga hal itu adalah kurang pandai bersyukur, suka mencari kesalahan orang lain, dan suka mencaci maki orang. Hal ini masih terjadi akan sepertinya masih akan terus terjadi.

‘’Makanya saya lebih suka berpantun, karena kendati kita bermaksud menyindir, tapi tidak mencaci. Orang masih dapat tersenyum,’’ kata menteri yang lekat dengan gaya berpantunnya ini.

Sementara itu Ketua Presidium ICMI Pusat, Nanat Fatah Nasir menyebutkan bahwa dirinya optimis ke depan Indonesia akan lebih baik.

Tahun 2030, ujarnya, Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang besar, di bawah Cina, Amerika Serikat, India dan Brasil.

‘’Kita perlu gerakan bersama, dengan politik tanpa kekerasan dan penuh kecerdasan,’’ ujar Nanat.

Sementara itu Ketua ICMI Orwil Riau, Prof Dr Tengku Dahril MSc menyebutkan bahwa umat Islam perlu bersatu dalam hal kepemimpinan.

Dalam hal kepemimpinan ini, ketentuan keimaman dalam salat telah ada dan menuntun. Dalam salat, yang akan menjadi imam adalah yang terbaik, baik bacaan maupun hapalannya.

‘’Jadi yang menjadi pemimpin itu adalah yang terbaik,’’ ujarnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook