Teliti Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender, Lena Farida Raih Gelar Doktor

Riau | Rabu, 10 Juli 2019 - 09:55 WIB

Teliti Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender, Lena Farida Raih Gelar Doktor
FOTO BERSAMA: Doktor Hj Lena Farida foto bersama dengan Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc, para penguji/promotor usai ujian promosi terbuka di gedung serbaguna PPs Unri, Selasa (9/7/2019). 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program Pascasarjana Universitas Riau (PPs Unri) melaksanakan ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Ilmu Lingkungan atas nama Lena Farida di Gedung Serbaguna PPs Unri, Selasa (9/7).

Ujian promosi terbuka yang dipimpin Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc ini, Lena Farida mempresentasikan disertasi dengan judul Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. 

Disertasi mantan anggota Komisioner KPUD Riau ini, diuji oleh Prof Drs Sujianto MSi PhD, Prof Dr Harlen MM, Dr Sri Kartikowati MBuss, Prof Dr Zulfan Saam MS, Prof Dr Ir H Sukendi MSi, Prof Dr Syafruddun Nasution MSc dan Prof Dr Sudirman M Johan MA.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lena memaparkan, dari hasil penelitian menemukan perempuan di wilayah pesisir Kecamatan Pasir Limau Kapas sudah berdaya dalam hal sef empowerment. Sementara government empowerment dan community empowerment masih rendah. Program pemberdayaan perempuan masih bersifat lintas sektoral dan program pemberdayaan perempuan banyak digerakkan melalui organisasi lokal. Antara lain, tim penggerak PKK, BKMT dan Persatuan Wanita Tionghoa (Purwati). Namun kegiatan peningkatan SDM perempuan masih bersifat insedentil tidak berkelanjutan. 

“Pemberdayaan perempuan berdasarkan empat indikator menunjukkan akses, partisipasi dan manfaat sangat baik hanya pengawasan yang terendah. Dari ketiga aspek yakni ekologi, ekonomi dan sosial budaya, diperoleh hasil bahwa aspek ekologi yang masih rendah,” ulasnya.

Kesetaraan gender dalam pengelolaan wilayah pesisir juga belum sepenuhnya dilaksanakan. Berdasarkan ketiga indikator yakni status yang setara, hak asasi yang sama dan pengembangan potensi yang setara, secara keseluruhan berjalan dengan baik. Namun dalam mewujudkan hak asasi yang sama, masih lemahnya perempuan dalam pengambilan keputusan.  “Hal ini disebabkan perempuan belum maksimal dalam berbagai pengambilan keputusan. Disisi lain perempuan itu sendiri yang tidak berminat dalam proses pengambilan keputusan,” imbuhnya.

Lena menambahkan, pengelolaan wilayah pesisir belum sepenuhnya ber­dasarkan keperluan masyarakat terutama masyarakat perempuan. Mulai dari perencanaan sampai evaluasi dalam pengelolaan wilayah pesisir. Dari delapan indikator pengelolaan yakni perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, keuangan, fisik dan informasi, hasil temuan sudah berjalan cukup baik. 

Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc menekankan perlunya penelitian berkelanjutan bagi lulusan doktor Prodi S3 Lingkungan. Penelitian harus dijadikan hobi walau sudah menuntaskan perkuliahan. “Teruslah meneliti dan berkarya jangan sampai berhenti. Abdikan diri, ilmu dan pengetahuan untuk masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ucapnya.(mar/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook