Balimau, 2 Tewas Tenggelam

Riau | Rabu, 10 Juli 2013 - 09:29 WIB

Balimau, 2 Tewas Tenggelam
Seorang pemuda melakukan adegan berbahaya dengan melompat dari atas Jembatan Siak I (Leighton) ke Sungai Siak tempat dilangsungkannya acara Petang Megang di Pekanbaru, Selasa (9/7/2013). Foto: SAID MUFTI/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Ribuan warga mengikuti balimau kasai, sebuah tradisi menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan, yang digelar di Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu (Rohul) dan Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (9/7).

Kegiatan mandi yang dianggap bentuk menyucikan diri sebelum menjalani ibadah puasa Ramadan ini dipusatkan di sungai. Namun nahas, di Rohul, dua anak perempuan tewas tenggelam saat mengikuti tradisi tahunan itu di Sungai Rokan, Ujungbatu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Korban tewas itu  bernama Iis Ariska (16) dan Lusi Setia Dewi (10). Keduanya tewas setelah hanyut saat mandi balimau di tepi sungai di Desa Ngaso, Kecamatan Ujungbatu sekitar pukul 16.30 WIB. Keduanya warga P6 Desa Tapung Jaya, Kecamatan Tandun.

Informasi yang dirangkum Riau Pos di lokasi kejadian, keduanya berangkat dari rumah menuju Sungai Rokan bertiga. Seorang lagi adalah Arifin (30).

Setibanya di lokasi, ketiganya turun ke sungai dan mandi. Tak lama berselang, kedua korban mengajak Arifin berenang ke bagian tengah aliran sungai. Arifin awalnya menolak karena tidak pandai berenang. Tapi kedua korban bersikeras mengajak.

Saat tiba di arus sungai yang lebih dalam, tiba-tiba kedua korban tenggelam. Melihat kejadian itu, Arifin langsung menolong dengan memegang keduanya, namun tak berhasil karena kedua korban terseret arus. Arifin selamat sementara Iis Ariska dan Lusi Setia Dewi langsung tenggelam dan hanyut.

Menyaksikan kejadian itu, warga langsung melakukan pencarian dengan cara menyelam ke dasar sungai yang airnya sangat keruh. ‘’Jasad Iis Ariska ditemukan 10 menit setelah kejadian dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Selang setengah jam kemudian jasad Lusi Setia Dewi juga berhasil ditemukan warga dalam keadaan tak bernyawa,’’ kata Kapolsek Ujungbatu, Kompol Dasrizal SH MH.

Menurut Dasrizal, kedua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Awal Bros Ujungbatu untuk dilakukan visum. ‘’Kedua korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Saksi Arifin sudah kita panggil untuk dimintai keteranganya,’’ jelas Dasrizal.

Prosesi Balimau

Di Pekanbaru, acara balimau kasai yang dinamakan petang megang masih dilaksanakan di tepian Sungai Siak, tepatnya di bawah Jembatan Leighton I. Hadir Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT bersama Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit. ‘’Tradisi budaya ini patut dilestarikan,’’ ujar Firdaus.

Pernyataan Firdaus mendapat dukungan dari Wakil Gubernur HR Mambang Mit. Menurutnya, melestarikan tradisi budaya ini dapat meningkatkan sulaturahmi.

Di Kampar, terdapat beberapa titik lokasi balimau kasai yang jadi konsentrasi massa. Dua titik terbesar yaitu di Teratak Buluh, Kecamatan Siak Hulu dan Desa Batu Belah, Kecamatan Kampar. Di samping itu ada puluhan sungai-sungai kecil yang dijadikan warga tempat mandi balimau.

Di Batu Belah, kegiatan tak sekadar rutinitas mandi balimau saja, melainkan makan bajambau, festival rebana antar kecamatan, hilir sampan hias, dan festival lawak antardesa dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

Sebanyak 20 unit sampan hias beraneka motif mengikuti kegiatan hilir dari Langgini menuju Batu Belah. Diperkirakan lebih dari 1.000 orang mengikuti hilir menggunakan ban dan perahu karet yang dibeli masyarakat secara mandiri.

‘’Banyak bantuan dari berbagai perusahaan yang menjadi sponsor, tokoh masyarakat Kampar dan dari perantauan yang pulang kampung serta warga Desa Batu Belah dan sekitarnya,’’ ujar Azisman, Ketua Panitia Balimau Kasai kepada Riau Pos di sela kesibukannya memantau pelaksanaan acara.

Hadir pada acara balimau kasai di Teratak Buluh itu tokoh adat Muslim Datuk Godang, Wakil Ketua DPRD Kampar H Yurjani Moga SH dan anggota DPRD Kampar asal Dapil Siakhulu Muhammad Anshor SAg.

‘’Alhamdulillah, rangkaian kegiatan berjalan sukses dan lancar,’’ sebut Anshor kepada Riau Pos, Selasa (9/7) malam kemarin.

Sementara potang bolimau di Rohul dipusatkan di tepian Sungai Batang Lubuh, Desa Babussalam, Kecamatan Rambah.

Ribuan masyarakat dari penjuru desa juga menyemuti acara tersebut.

Bupati Rohul Drs H Achmad MSi mengawali kegiatan potang bolimau ditandai dengan memandikan anak yatim piatu. Mereka dimandikan dengan air limau.

Hadir dalam kegiatan itu Forkompimda Rohul, Sekda Rohul Ir Damri, Ketua LAMR Rokan Hulu T Rafli Armien SSos, Ketua MUI Rohul Drs H Hasbi Abduh MAg, Kepala Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, para kepala dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemkab Rohul, para ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan para remaja, ibu-ibu di desa yang ada di Kecamatan Rambah sekitarnya.

Bupati Achmad menyatakan, pihaknya menyambut baik acara ini, dimana potang bolimau merupakan adat masa kerajaan pada sejarah masa lalu yang dilaksanakan sehari menjelang pelaksanaan ibadah puasa.

‘’Selain melestarikan adat dan budaya di masa kerajaan masa lalu, terpenting dapat mengambil hikmah yang terkandung dari acara potang bolimau. Kita harus menjaga diri dan mempertebal keimanan di bulan penuh pengampunan ini,’’ ungkap Bupati.

Menurut Achmad, mandi balimau di awali memandikan badan dari ubun-ubun kepala sampai ke ujung kaki, untuk membersihkan diri,  sehingga secara makrifatnya resapan dari air limau yang dicambur ramuan dengan bau wangi yang harum dapat menggugurkan sifat iri, dengki dan sombong.

Sehingga tinggallah jiwa yang bersih. Sementara di Kuansing, Asisten I Setda Kuansing Drs H Erlianto MM membuka acara mandi balimau kasai di Tepian Pantai, Muara Lembu, Kecamatan Singingi.

‘’Kita yakin dan percaya mandi balimau kasai ini akan semakin diminati tidak hanya bagi masyarakat di Kuansing saja, tapi juga masyarakat luar Kuansing,’’ ujar Erlianto.

Upaya tersebut, kata Erlianto, memerlukan perjuangan yang berat dan kompleks. Tak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Partisipasi dari berbagai pihak di Kuansing sangat diperlukan untuk pengembangan dan pelestarian budaya dan tradisi daerah itu.

Selain acara mandi balimau sebagai bentuk dari simbol menyucikan diri sebelum berpuasa, juga digelar kejuaraan motorcross memperebutkan iala H Sukarmis.

Tampak hadir Wakapolres Kuansing Kompol Haldun dan sejumlah kadis, kepala badan, kepala kantor dan Camat Singingi beserta Upika.(why/rdh/jps/epp/har/ilo/hpz)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook