BPK RI Pantau Penggunaan Dana Jamkesmas

Riau | Selasa, 10 Juli 2012 - 07:09 WIB

PEKANBARU (RP)- Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia DR H Rizal Djalil senin (09/07)  melakukan kunjungan untuk memantau penggunaan dana Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di RSUD Arifin Ahmad.

Kunjungan ini merupakan kebijakan untuk memantau langsung sejauh mana dana Jamkesmas terserap dan digunakan untuk pelayanan pasien yang tidak mampu, demikian dikatakan Rizal Djalil kepada Riau Pos.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu agenda terpenting lainnya adalah memastikan bahwa RSUD Arifin Achmad sudah siap untuk menunjang pelaksanaan pesta olahraga nasional mendatang.

Dalam kesempatan itu Rizal Djalil yang didampingi kepala perwakilan BPK RI provinsi Riau Drs Widiyatmantoro, Kasubaud Riau satu Damawar Ade dan Kasetlan Drs Pujo Sumekto juga meninjau ruang pelayanan cuci darah yang mampu melayani hingga belasan pasien setiap harinya.

Rizal Djalil juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan pasien yang melakukan cuci darah dengan menggunakan kartu Jamkesmas dan Jamkesda.

Rizal Djalil memuji RSUD Arifin Ahmad karena melakukan pelayanan dengan baik bagi pasien hemodialisa dengan menggunakan kartu jamkesmas. “Di Malang pasien hemodialisa banyak ditolak karena keterbatsan anggaran,” ujarnya. Ia juga sangat mengapresiasi pemerintah daerah yang sudah sangat besar menganggarkan Jamkesda, terlebih untuk pasien hemodialisa.

“Ini urusan nyawa orang lo, bayangkan setiap minggu mereka harus mengeluarkan uang Rp800 ribu rupiah untuk cuci darah, karena ini cara satu satunya mereka bertahan hidup. Di sini luar biasa kepedulian soal ini,” ungkapnya kagum.

Rizal Djalil juga berjanji akan segera mengusulkan penambahan fasilitas rumah sakit yang dikeluhkan masih kurang, seperti pada ruang Neonatus yang khusus melayani bayi bayi yang memerlukan perawatan khusus.

Sedangkan ruangan yang tersedia terbatas, akibatnya satu box bayi harus digunakan untuk berdua. Padahal Menurut Dirut RSUD Arifin Ahmad Yulwiriati Ruang Neonatus yang mereka miliki adalah terbaik kedua setelah milik Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo.

Dalam kesempatan itu Dirut RSUD Arifin Achmad Dra Yulwiriati Msi melaporkan jumlah dana yang telah terserap sepanjang tahun 2011. Pada tahun 2011 total dana jamkesda sebesar 21 milyar lebih sedangkan dana jamkesmas sebesar 15 milyar lebih.

Selain itu Yulwiriati juga melaporkan jumlah dana yang diterima dari APBN 2010 sebesar 55 milyar dan pada tahun 2011 menerima kucuran  dana APBN sebesar 200 miliar untuk pembangunan gedung baru RSUD Arifin Ahmad. “Namun hingga saat ini realisasinya baru 40 miliar,” ungkapnya.

Yulwiriati juga mengakui masih banyak kekurangan seperti ruang ICU,untuk itu kedepan pihaknya akan segera mengupayakan 30 ruang ICU yang baru.  “Kalau sekarang pasien harus antre dan belum mendapatkan pelayanan yang maksimal di ruang ICU ya wajar, kan ruangnya cuma tujuh kamar.

Sedangkan standarnya adalah 30 kamar “ ujar Yulwiriati. Yulwiriati menambahkan pada tahun 2011 jumlah pasien yang dilayani melalui Jamkesmas berjumlah 19.691 orang dan Jamkesda sebesar 23.023 orang.

Rizal menyampaikan bahwa ke depan BPK RI selain memeriksa laporan keuangan juga akan memeriksa kinerja pegawai RSUD. “ Kita juga akan fairlah pokoknya dalam waktu dekat saya akan audit kinerja pegawai juga” ujarnya.

Ia juga mengakui meskipun terlihat sempurna mengenai pelayanan RSUD Arifin Achmad pastinya juga ada kekuranganya, mungkin itu berkaitan dengan kinerja pegawainya.”Untuk itu kita selesaikan satu satu dulu tapi yang pasti RSUD Arifin Achmad sudah sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien miskin,” ujarnya.(dik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook