Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru
Rencana pembangunan tiga jalan layang atau fly over di ibukota Provinsi Riau Pekanbaru terus dimatangkan.
Saat ini tahapan yang dilakukan adalah persiapan penyempurnaan detail engineering design (DED) sebagai gambaran awal pembangunan infrastruktur tersebut.
Lokasi ketiga fly over itu adalah pertama di persimpangan Jalan Soekarno Hatta - Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya di dekat Mal SKA. Kedua, di persimpangan Jalan Soekarno Hatta - Jalan HR Soebarantas, tepatnya di dekat Pasar Pagi Arengka. Dan ketiga, di persimpangan Jalan Soekarno Hatta - Jalan Riau.
‘’Saya sudah menginstruksikan anggota untuk menggesa DED fly over tersebut. Kalau itu sudah rampung, insya Allah sarana transportasi tersebut sudah dapat kami bangun,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau SF Hariyanto kepada Riau Pos, Ahad (9/6).
Saat ditanyakan mengenai waktu pelaksanaan pembangunan tiga fly over tersebut, dia mengatakan pembangunan sarana itu dilakukan tahun 2014. Nantinya, akan dilakukan secara bertahap sesuai tingkat keperluannya.
Disinggung mengenai spesifikasi dan desain tiga fly over itu, Hariyanto mengatakan struktur bangunan yang akan digunakan tidak akan jauh berbeda dengan dua fly over yang sudah berdiri kokoh di Jalan Jenderal Sudirman. Yakni, dengan menggunakan pondasi beton penyangga dengan dilengkapi puluhan girder rangka besi dan baja.
Langkah itu menjadi perhatian, agar tingkat safety dan ketahanan fly over dapat dimaksimalkan. Juga untuk meminimalisir biaya pemeliharaan karena kerusakan.
Sedangkan untuk spesifikasi ukuran masih dalam tahap persiapan. Namun, untuk gambaran ketiga fly over itu berukuran panjang berkisar antara 450-550 meter. Lebar 8-10 meter, bentang jembatan 200-350 meter.
Tidak hanya itu, nuansa Melayu tetap dominan. Ini dilakukan untuk mempertahankan identitas kemelayuan yang melekat bagi seluruh masyarakat Riau. Untuk melengkapi keindahan akan ditambahkan sinar lampu laser di sisi luar fly over.
Untuk spesifikasi lain, pada bagian bawah akan dilengkapi dengan taman kecil dengan dikelilingi pagar. Tentunya tetap dengan hiasan ornamen Melayu.
Selain itu, juga dipersiapkan rute u turn di bawah fly over untuk memberikan alternatif kenyamanan bertransportasi.
‘’Pokoknya kami rancang sedemikian rupa, sehingga hasilnya dapat maksimal dalam menjawab permasalahan kemacetan di ibukota provinsi ini,” katanya.(yls)