Laporan JUPRISON, Teluk Kuantan juprison@riaupos.co
Pagi itu, Rabu (9/5), cuaca terlihat mendung. Pejabat dan ribuan pegawai berkumpul di lapangan upacara Kompleks Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk mendengarkan kabar yang mengembirakan seluruh masyarakat.
Pemkab berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan 2011, setelah dilakukan audit oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Riau.
Raihan prestasi itu, seakan rasa lelah bekerja selama setahun di kalangan para pegawai Pemkab Kuansing terobati. Raut wajah para pejabat dan pegawai terlihat gembira.
Meskipun mereka terlihat saling bercanda dan bergurau, namun mereka punya motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya. Terlihat ada bupati, para pejabat, hingga para pegawai semuanya melemparkan senyum sumringah.
Wajar, sebab sebuah perjuangan panjang dari seluruh pegawai dan masyarakat menorehkan suatu hasil gemilang. Mereka patut berbahagia mendengar kabar pencapaian prestasi yang membanggakan itu.
Karena dari 12 kabupaten/kota, Kuantan Singingi menjadi kabupaten pertama yang meraih prediket tertinggi, yakni opini WTP, dari hasil penilaian sebuah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) di Indonesia yang dikeluarkan oleh BPK RI.
‘’Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk hadir dalam apel pencapaian opini WTP atas laporan keuangan Pemkab Kuansing tahun 2011 ini,’’ ungkap Bupati H Sukarmis mengawali sambutannya di hadapan para pejabat dan pegawai yang hadir.
Untuk itu, pantas rasanya, bupati berbagi suka dan kebahagiaan dengan para pejabat dan pegawai serta masyarakat. ‘’Seluruh instansi harus merayakannya,’’ paparnya.
Mengawali itu, Bupati mengingatkan, bahwa keberhasilan meraih WTP ini bukan keberhasilan dari pejabat semata. Akan tetapi, adalah keberhasilan seluruh para pegawai, baik itu PNS maupun honorer.
H Sukarmis menyampaikan, pencapaian ini merupakan pencapaian dari perjuangan panjang dengan semangat untuk bekerja keras dan disiplin yang diperlihatkan para pegawai. Karena, dari 2007 hingga 2010, Kuansing selalu memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualiaan (WDP).
Pada laporan keuangan Pemkab 2011, WTP dapat diraih. Oleh karenanya, Bupati Sukarmis mengingatkan agar seluruh unsur pemerintahan untuk jangan berpuas diri atau lalai dengan capaian tersebut. ‘’Tugas berat kita adalah untuk mempertahankannya,’’ kata Sukarmis.
Sebab, lanjutnya, laporan keuangan pemerintah daerah yang memperoleh WTP ini menunjukkan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangannya sudah berjalan dengan baik. Sehingga, laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh pemilik kepentingan sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
Sebuah pencapaian yang luar biasa dari daerah yang baru berusia 12 tahun. Untuk mencapai predikat itu, Sukarmis memberdayakan potensi aparatur yang ada di daerah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Drs H Muharman MPd mengatakan, dari awal pihaknya telah menargetkan untuk meraih WTP. Pasalnya, pihaknya telah melakukan berbagai perbaikan-perbaikan dan penataan terhadap aset dan laporan keuangan.
Apa yang diraih ini, menurut Muharman, merupakan hasil dari kerja keras para aparatur yang dimiliki. Ke depan, ia akan tetap memberdayakan dan mendidik para aparatur yang handal di bidang penataan aset dan keuangan.
Hal senada diungkapkan Asisten III Setda Fredrick SE MM. Pihaknya menurut Fredrick selalu berkutat dengan dengan proses administrasi dan keuangan. ‘’Perjuangan ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa,’’ paparnya.
Raut kegembiraan juga terpancar dari wajah Kabag Keuangan Setda Musli Hariyandi SE. Ia mengaku dari 2007 atas dukungan dan motivasi yang diberikan pimpinan, Kuansing terus berbenah melakukan sejumlah perbaikan terhadap laporan keuangan dan aset agar bisa meraih WTP.
Menurutnya, ada beberapa langkah yang dilakukan pihaknya untuk meraih WTP ini. Pertama, melakukan studi banding ke beberapa kabupaten yang sudah mendapatkan WTP. Kedua, merumuskan hasil studi banding tersebut dan juga mempelajari beberapa metode yang dipakai oleh kabupaten untuk meraih WTP ini.
Akhirnya, pihaknya mengambil keputusan untuk menggunakan tenaga sendiri. ‘’Karena kami yakin, dengan menggunakan tenaga sendiri, segala sesuatu bisa lebih efektif dan efisien,’’ sebutnya.
Setelah itu, pihaknya melakukan rekrutmen tenaga akuntansi, yaitu pada 2009/2010 untuk tenaga penataan laporan keungan sebanyak 25 orang dan diploma akuntansi sebanyak lima orang.
Jadi, penerimaan CPNS 2010 itu, sebanyak 30 orang. Kemudian, pihaknya melakukan penjajakan ke berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, termasuk di Riau. Setelah mempelajari semuanya, pihaknya mengirimkan sebanyak 30 CPNS dan ditambah 5 orang PNS keuangan untuk dilatih.
Pada 2010, mereka berhasil menyusun laporan keuangan per SKPD. Kemudian, setelah disusun, dengan pengecualiaan di bidang aset. Lalu, atas arahan Bupati, terbentuk Tim Inventarisasi Aset yang bekerja selama 9 bulan lebih. Sehingga, akhirnya Pemkab berhasil meraih WTP terhadap Laporan Keuangan Pemkab Kuansing 2011.
Sementara itu, pemuka masyarakat Teluk Kuantan, Ilyas R Sutan, mengapresiasi apa yang telah diraih Pemkab Kuansing ini. ‘’Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kita semua dan kita mengucapkan selamat kepada Bupati H Sukarmis,’’ ungkapnya.***