Laporan HERMANTO ANSAM, Pekanbaru hermantoansam@riaupos.co

Mirisnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 mulai terlihat dari dimanfaatkannya momentum PON oleh pengrajin dan usaha kecil menengah (UKM) Sumatera Barat dan sebagian Pulau Jawa untuk memasarkan produk mereka.

Kondisi ini merupakan keadaan rill yang terjadi di lapangan.

Demikian diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Riau Tengku Rusli Ahmad saat hearing dengan Disperindag Riau, Dispenda Riau dan Dinas Kehutanan Riau, Selasa (8/5) lalu.

Dikatakan Rusli Ahmad, saat ini beberapa ruko yang ada di Pekanbaru sudah dikontrak oleh pedagang dan perajin Sumatera Barat dan Pulau Jawa, mereka juga sudah siapkan produk dan aksesoris yang akan dijual.

‘’Karena itu kami mengingatkan Disperindag untuk segera melakukan persiapan dan langkah-langkah nyata agar UKM Riau jangan sampai ketinggalan dengan daerah lain. Acara ini di Riau, dan kita sudah bertekad PON juga harus mempu mengangkat perekonomian rakyat,’’ tambahnya.

Karena itu, Disperindag Riau harus segera mengundang industri kecil di Riau dan melakukan langkah-langkah nyata karena waktu pelaksanaan PON hanya empat bulan lagi. Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Riau H Ramli FE SE MM. Menurutnya, meski pelaksanaan PON masih empat bulan lagi, namun belum terlihat produk unggulan Riau yang akan ditawarkan kepada para tamu.  Karena itu, politisi Partai Bintang Reformasi ini minta Disperindag lebih serius lagi.

Hadir pada kesempatan ini Ketua Komisi B DPRD Riau T Rusli Ahmad, Wakil Ketua Ramli FE, Sekretaris Nazlah Khairati, serta anggota Nurzaman, Mukhniarti, Lampita, Tabrani Maamun, H Mansyur Syamsuri Latief, dan Bagus Santoso. Serta Kadis Kehutanan, Disperindag dan Dispenda beserta para Kabid dan staf.(fas)