Meski Dipupuk, Hasil Panen Turun Separuh

Riau | Selasa, 10 April 2018 - 10:17 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) - Petani sawit di Desa Boncah Mahang Kecamatan Bathin Solapan, Abdul Rahim, Senin (9/4) menyebutkan, produksi sawitnya mengalami trek, terutama dalam kurun waktu sebulan belakangan. Namun kondisi trek itu tidak terlalu parah.

“Biasanya panen per hektare dapat satu ton. Saat musim trek, produksi menurun. Kadang 800 kg, 700 kg, dan pada panen terakhir kemaren hanya dapat 500 kg saja per hektare,” ujar Rahim yang memiliki delapan hektare kebun sawit berusia sepuluh tahun ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ditambahkannya, kondisi trek tersebut tampaknya sudah menjadi siklus tahunan sehingga bagi sebagian petani kondisi seperti itu sudah dianggap biasa saja. “Meski dilakukan pemupukan reguler, sawit kebanyakan petani tetap saja mengalami trek. Wajar petani mengatakan bahwa sawit itu hanya enam bulan yang milik mereka,” imbuh Rahim lagi.

Walau produksi trek, komoditas sawit hingga kini masih menjadi primadona bagi pekebun di daerah setempat. Apalagi menurut Rahim, saat ini harga jual di tingkat petani kepada tauke yang langsung datang menjemput cukup lumayan.

“Buah kami dijemput langsung oleh tauke. Harga beli TBS di tempat kami kini berkisar Rp1.400 pe kilo,” imbuh dia.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook