Riau Berhak Kelola Potensi Minyak

Riau | Rabu, 10 April 2013 - 11:27 WIB

PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau dinilai berhak mengelola potensi ladang minyak Blok Siak dan Blok Kampar yang akan berakhir dalam waktu dekat ini. Hanya saja, untuk memaksimalkan komitmen eksplorasi sumber daya alam itu perlu didukung profesionalisme dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Hal itu disampaikan Pengamat Perminyakan Riau, Kunaifi saat dikonfirmasi Riau Pos di Pekanbaru, Selasa (9/4). Menurutnya, sinyal positif dari pusat harus dijadikan peluang merebut potensi energi yang belum tereksplorasi secara optimal. ‘’Pusat memang mesti memberikan kesempatan kepada Riau, karena Riau memang berhak untuk mengelola itu,’’ tegasnya. Peneliti Energy Research Centre (EnReach) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim itu menilai, potensi Blok Siak masih sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Ini terlihat dengan rencana Chevron memperpanjang izin eksplorasi ladang minyak yang tersebar di lima kabupaten tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Untuk memaksimalkan itu, Riau harus tetap mengedepankan profesionalisme. Tidak boleh menganggap ini sebagai hadiah atau keistimewaan sebagai daerah penghasil,’’ ungkap Kunaifi.

Selain itu, dia mengharapkan perusahaan pengelola yang dipilih merupakan yang berkompeten dan berkualitas dari seluruh aspek yang diperlukan. Penegasan itu dirasa perlu disampaikannya, karena pendekatan dengan pertimbangan nepotisme tidak akan berbuah hasil positif dalam mengeksploitasi potensi Migas daerah. Saat ditanyakan mengenai potensi sumber daya yang ada di kawasan Blok Siak, dia menilai hal itu masih dapat dikembangkan hingga beberapa tahun ke depan. Namun, menurutnya potensi itu memiliki keterbatasan, karena bersifat energi yang tak terbarukan.

‘’Era minyak bumi akan berakhir. Kalaupun Blok Siak masih produktif dalam 10 tahun ke depan, namun produksinya akan turun tahun demi tahun. Memang, jika dibandingkan blok lain di Riau, Blok Siak masih berpotensi, karena produksinya masih sekitar 1.600-2.000 barel perhari,’’ jelas lulusan Australia itu. Lebih jauh dia menambahkan, eneri minyak di Riau tinggal “setetes” dan minyak adalah energi kotor. Maka jadikan potensi itu sebagai tujuan jangka pendek. Sementara untuk jangka panjang Riau mesti prioritaskan energi terbarukan yang cadangannya selalu ada dan tidak merusak lingkungan.

Sementara itu, Direktur Utama Riau Petroleum Dr Heriyanto mengaku optimis dapat mengelola ladang minyak yang akan berakhir November mendatang. Untuk itu, beberapa langkah strategis telah dilakukan. Baik berupa join venture dan join study hingga menempatkan tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya. ‘’Saya harapkan seluruh pihak dapat mempercayakan kepada provinsi dalam hal ini Riau Petroleum untuk merebutnya. Kita optimis dapat meraihnya,’’ imbuh Heriyanto. Menurutnya, optimisme itu bukan tidak berdasar. Ia sudah melakukan langkah-langkah strategis dan mengajukan perizinan ke pusat untuk mengelola sumur minyak tersebut.

Begitu juga saat disinggung mengenai sumberdaya manusia, Heriyanto menegaskan sumber daya lokal tidak kalah bersaing dengan perusahan swasta yang notabenenya merekrut tenaga asing. Hanya saja, perlu pembinaan dan pengembangan secara menyeluruh dan berkelanjutan. ‘’Jika kita berhasil, bukan hanya Blok Siak yang akan kita kelola. Juga ada Blok kampar yang memiliki potensi. Untuk itu dukungan seluruh pihak tentunya sangat diperlukan,’’ sambung pimpinan salah satu BUMD di Riau itu.

Untuk potensi minyak di kawasan tersebut, dia menegaskan hal itu masih cukup menjanjikan. Pasalnya, Blok Siak tersebar di lima kabupaten di Riau. Komitmen mengambil ini harus dengan cara mengeksploitasi dan eksplorasi. ‘’Beri kesempatan kepada kami untuk mengelolanya. Kalau sudah berhasil, sistem pembagian dengan daerah penghasil tinggal diatur. Kami hanya ingin menggali potensi yang dimiliki daerah secara optimal,’’ ujar pria yang berpengalaman sebagai konsultan Chevron itu. Tentang persiapan, Heriyanto mengatakan Riau Petroelum telah melakukan beberapa persiapan. Yang pasti kita sudah siap mengelolanya. Kita tunggu saja,’’ harap Heriyanto.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook