KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) - Bupati H Sukarmis tidak segan-segan memuji Sekda Kuantan Singingi Drs H Muharman MPd bersama jajarannya yang pandai mengelolah keuangan daerah meski APBD Kuansing terus mengalami penurunan.
“Tahun ini ada 6 kabupaten tekor APBD-nya. Alhamdulillah, kita tidak tekor dan bisa melaksanakan pembangunan. Ini berkat Pak Sekda dan jajarannya mengelola APBD,” kata bupati dalam sambutannya pada pembukaan musrenbang di Logas Tanah Darat, Selasa (8/3).
Kendati demikian, bupati mengaku khawatir dengan harga minyak dunia yang terus turun, karena berdampak langsung terhadap penerimaan dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas bagi daerah, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi.
Bahkan jika APBD terus mengalami penurunan, ia khawatir pemkab tidak bisa membayar gaji pegawai (honorer) tahun depan, karena APBD sangat luar biasa turunnya.
Berkurangnya DBH Migas, menurut H Sukarmis, dikarenakan turunnya harga minyak dunia yang berimbas pada penurunan APBD kabupaten/kota se-Indonesia. Di setiap musrenbang, bupati menyampaikan kondisi keuangan daerah saat ini dan kekhawatirannya ke depan.
Dengan kepiawaian Sekda Muharman beserta jajarannya mengelola keuangan saat ini, masyarakatpun memberikan aplaus dengan cara bertepuk tangan.
H Sukarmis menilai, Sekda Muharman cukup pandai dalam mengatur pembangunan dan mendapat dukungan penuh dari jajaran, seperti para asisten dan para pimpinan instansi.
Oleh karena kondisi keuangan daerah semakin turun, ia tetap optimis pemerintah ke depan mampu mengelolanya dengan baik, sehingga masyarakat bisa menikmati pembangunan.
Permintaan Maaf untuk Kades Bupati H Sukarmis merencanakan pembangunan kantor untuk seluruh kepala desa, namun karena APBD Kuansing terus menurun, rencana tersebut gagal terealisasi di akhir masa kepemimpinannya.
“Saya mohon maaf kepada para kepala desa. Tahun lalu saya berencana bangun seluruh kantor, tapi anggaran tidak memungkinkan, saya sudah tak bisa lagi mengotak-atik uang pembangunan, karena APBD kita sangat jauh turun,” katanya.
Rencana pembangunan di masanya yang belum terealisasi, diharapkannya diusulkan pada pembangunan tahun depan. “Saya mohon maaf ya Pak Kades,” pinta Sukarmis. “Iya,” jawab para kepala desa serentak seraya mengangguk.(adv)