KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Keinginan untuk mencontoh program yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dalam menyejahterakan masyarakat, semakin kuat ditunjukkan oleh pihak Kerajaan Perak Malaysia.
Setelah menyaksikan berbagai lokasi kegiatan ekonomi rakyat, Exco Darul Rizwan Perak Dato Saarani mengatakan apa yang diunggulkan di Kampar, akan kembangkan pula di Malaysia.
Hal itu dikatakannya pada saat didaulat oleh Bupati Kampar H Jefry Noer pada saat memberikan pengarahan di tempat Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) milik salah satu alumni di Desa Aur Sati Kecamatan Tambang, Rabu (9/3).
Dato Saarani sangat kagum dengan apa yang dilihatnya di Kabupaten Kampar, dari benda yang tidak berguna semuanya bisa dimanfaatkan disini dan tidak terbuang sia-sia. ‘’Contoh kecilnya saja seperti kotoran dan urine sapi, di sini semuanya bisa jadi uang,’’ katanya.
Untuk itulah, lanjut Dato Saarani, rombongan Kerajaan Perak Malaysia datang ke Kabupaten Kampar untuk melihat dengan mata kepala sendiri ilmu apa yang bisa kami bawa pulang nanti ke Malaysia.
Tak lupa pula Dato Saarani juga memberikan motivasi kepada petani untuk tidak cepat berputus asa, kalau jatuh harus cepat bangun, bangun dan bangun lagi.
Sementara itu Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan di Desa Aur Sati dijadikan Desa percontohan untuk RTMPE, di sini semuanya nanti ada 10 RTMPE.
Untuk tanaman bawang yang ada di RTMPE harus dicek betul-betul Ph tanahnya jangan sampai dibawah 6, disinilah contohnya kalau tidak dicek betul-betul Ph tanah itu, tumbuh bawangnya tidak secara merata dan banyak menguning.
Jefry juga mengingatkan Dato Saarani nantinya kalau mau menanam bawang juga di Malaysia, jangan coba-coba Ph tanahnya di bawah 6, kuncinya itu di dolomit agar tanah sesuai untuk ditanam bawang.
Setelah dari tempat RTMPE, Jefry juga mengajak Dato Saarani dan rombongan melihat sentra jahit menjahit PKBM Bina Insan Mandiri di Desa Aur Sati. ‘’Di Kecamatan Tambang ini ada 8 sentra jahit menjahit Pak Dato, mereka para alumni ini sudah bisa menambah penghasilan keluarga,’’ katanya.
Mendengar penjelasan dari Bupati Kampar, Dato Saarani dan rombongan sangat terkesan dengan semangat ibu-ibu yang ikut jahit menjahit di sentra ini.
‘’Hendaknya ilmu yang telah ibu dapat disini benar-benar bisa dimanfaatkan, dan bisa menghasilkan uang,’’ pungkasnya.(adv/a)