PEKANBARU

RAPP Lakukan Fire Prevention Siaga Cegah Karhutla

Riau | Kamis, 10 Maret 2016 - 08:36 WIB

RAPP Lakukan Fire Prevention Siaga Cegah Karhutla
PATROLI: Tim Fire Fighting malakukan patroli dengan menggunakan airboat serta untuk memobilisasi personel dan alat di wilayah yang rawan karhutla, baru-baru ini.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai diberlakukan sejak Senin (7/3) hingga tiga bulan ke depan.

Status ini merupakan respon dari banyaknya titik yang mengidentifikasi banyaknya kebakaran di Provinsi Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menindaklanjuti hal tersebut, seluruh elemen masyarakat mulai dari TNI, Polri, pemerintah dan perusahaan harus turut ambil bagian dalam mencegah semakin meluasnya karhutla.

Sebagai salah satu perusahaan yang memiliki komitmen dalam menjaga kelestarian alam dan menjegah terjadinya karhutla, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah mempersiapkan beberapa cara untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan berfokus pada upaya fire prevention (mengantisipasi kebakaran).

Fire and Aviation Manager RAPP, Yuneldi menyampaikan bahwa saat ini RAPP memiliki sebanyak 700 personel Fire Fighter yang tersebar di 12 estate dengan peralatan pemadam kebakaran yang lengkap.

Personel Fire Fighter ini selalu melakukan pemantauan dalam upaya mencegah munculnya titik api baik di area konsesi perusahaan maupun area milik warga.

‘’Sebelum siaga darurat karhutla diberlakukan oleh pemerintah, kita sudah siap siaga melakukan upaya pencegahan.

Setiap hari dengan bantuan satelit NOAA, kita medapatkan informasi hotspot. Kemudian dari informasi ini kita petakan dan dikirim ke sektor tempat terindikasinya hotspot untuk dipantau baik itu melalui darat menggunakan mobil patroli, melalui udara dengan helikopter dan drone, serta patroli kanal dengan airboat.

Untuk saat ini kita juga menempatkan tim Fire Fighter di beberapa titik daerah yang berpotensi atau rawan karhutla,’’ ujar Yuneldi, Selasa (8/3) kemaren.

Direktur RAPP, Rudi Fajar mengatakan pihaknya terus mengajak masyarakat untuk mencegah Karlahut melalui program Desa Bebas Api dan Masyarakat Peduli Api. Dijelaskannya, program Desa Bebas Api yang telah diselenggarakan sejak tahun 2014 ini awalnya hanya diikuti oleh 5 desa, kemudian di tahun 2016 berkembang menjadi 20 desa dari lima kabupaten dengan insentif sebesar Rp100 juta bagi desa yang berhasil menjaga lahannya dari kebakaran.

‘’Untuk program Desa Bebas Api, kami memberikan insentif kepada desa yang berhasil mencegah kebakaran sebelum menyala dimana saat ini sudah 20 desa ikut berpartisipasi dalam program ini.

Kerja sama semua pihak merupakan kunci untuk menyelesaikan akar masalah kebakaran hutan dan lahan. Menyediakan alternatif untuk pengolahan lahan bagi masyarakat juga sejalan dengan pendekatan untuk pengelolaan hutan lestari,’’ ungkap Rudi Fajar.

Rudi Fajar juga menyampaikan bahwa RAPP terus berusaha mencegah karhutla dengan menggandeng pihak TNI/Polri, pemerintah dan masyarakat.

‘’Sebelum RAPP menandatangani kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan pada Februari 2016 lalu, RAPP  sudah membuat 938 sekat kanal,’’ucapnya.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook