KEPULAUAN MERANTI

Perempuan Tua Asal Bintan Telantar

Riau | Kamis, 10 Maret 2016 - 08:23 WIB

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Hari tua seharusnya menjadi saat-saat yang menyenangkan, dirawat oleh anak dan bermain bersama cucu. Diobati saat sakit dan mendapat kasih sayang dari sanak saudara.

Tapi hal itu tidak dapat dinikmati oleh Jamaliah (60). Di hari tuanya, wanita yang mengaku berasal dari Pulau Bintan Kepulauan Riau itu, malah telantar sebatang kara di Selatpanjang dengan kondisi sakit lumpuh sebelah badannya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Beruntung salah seorang warga Desa Banglas Barat, Suryati (32), berkenan untuk merawatnya dan menyediakan satu buah kamar tempat Jamaliah tinggal.

Meski rumah kayu sederhana yang ditempati bersama suami dan 3 anaknya itu, hanya memiliki dua kamar dan kondisi ekonomi di bawah rata-rata, keluarga Suryati tampak ikhlas menerima wanita tua itu walaupun tidak memiliki hubungan apa-apa.

Saat ditemui di rumahnya, Jalan Bambu Kuning Ujung, Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebingtinggi, Selasa (8/3), Jamilah tampak terbaring lemas di atas sebuah tikar plastik tipis, dengan sebuah bantal di kepalanya.

Wajahnya pucat, matanya menatap kosong sambil sesekali tersenyum. Dalam kamar berukuran 2x3 meter itulah segala aktivitas dilakukan, mulai dari makan, mandi hingga buang air. Semua itu dibantu oleh Suryati dan keluarganya, sejak 4 bulan lalu.

Saat dikunjungi sejumlah warga yang prihatin juga datang melihat kondisi sebenarnya dari Jamaliah. Seperti Sekretaris KPU, H Darwis dan lainnya. Mereka berusaha memberikan bantuan semampunya.

Diceritakan Suryati, ia pertama kali mengenal Jamaliah sejak kecil, saat dirinya masih sekolah dasar. Menurutnya saat itu ayahnya sengaja menerima Jamaliah untuk tinggal beberapa hari di rumah mereka karena wanita itu tidak memiliki tempat tinggal.

“Memang waktu itu dia tampak kurang waras. Setelah beberapa hari di rumah (ayahnya), dia (Jamaliah) biasanya pergi ke rumah warga lain atau kemana dia suka. Kemudian tidak lama berselang datang lagi,” kenang Suryati.

Kemudian setelah ayahnya meninggal, Jamaliah, malah sering datang mengunjungi rumah Surya dan menumpang tidur untuk beberapa hari sebelum kembali jalan ke rumah warga lain.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook