TEMPAT PEMBINAAN MUALAF

Bupati Rencanakan Membangun Masjid Cheng Ho

Riau | Kamis, 10 Maret 2016 - 08:19 WIB

Bupati Rencanakan Membangun Masjid Cheng Ho
Irwan

TEBINGTINGGI BARAT (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, berencana membangun Masjid Cheng Ho, di Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Keberadaan masjid yang bercorak budaya Cina ini bertujuan sebagai tempat pembinaan para muallaf yang baru memeluk agama Islam sekaligus destinasi wisata religi di Meranti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Rabu (9/3) mengatakan, bekas perumahan pegawai kecamatan di Desa Alai, yang berada tepat di sebelah Kantor Camat Tebingtinggi Barat, akan dijadikan lokasi pembangunan masjid tersebut.

Perumahan itu dan beberapa gedung yang berada di sekitar area itu dibangun oleh Pemkab induk Bengkalis, sebelum pemekaran pada 2010 lalu, dan hanya dipakai sebentar sebelum ditinggalkan.

“Mungkin ada kesalahan dalam perencanaan, sehingga bangunannya tidak dapat dipakai karena air laut,” kata Irwan.

Untuk itu, beberapa gedung yang berada di wilayah tersebut akan dipugar kemudian dilakukan peningkatan secara optimal.

“Kita akan review dan membuat kajiannya. Lokasi ini akan kita croping sebagai lokasi Masjid Cheng Ho,” kata Irwan, didampingi Camat Tebingtinggi Barat, Risky Hidayat.

Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kepulauan Meranti, Lukman Lim, saat dikonfirmasi terkait pembangunan masjid itu membenarkan kalau usulannya datang dari PITI dan juga Kapolres Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad.

“Bersama Kapolres, usulan itu kami sampaikan ke Bupati Irwan belum lama ini. Alhamdulillah ditanggapi, dan untuk lokasi ditetapkan di sebelah Kantor Camat Teningtinggi Barat,” sebutnya.

Pembangunan masjid perpaduan Arab dan Cina ini bukan hanya sebagai simbol keberagaman etnis yang memeluk Islam tapi juga sebagai tempat pembinaan para muallaf dalam mempelajari syariat Islam. Saat ini tercatat 42 kepala keluarga yang terdiri dari 60 jiwa sebagai muallaf atau baru memeluk agama Islam.

“Banyak dari mereka (muallaf) yang dibuang keluarga setelah memeluk Islam. Kita tidak mau para saudara kita ini telantar, makanya di masjid ini nanti akan jadi tempat pembinaan mereka,” harap Lukman Lim.

Nama Cheng Ho sendiri diambil dari nama Laksamana Cina yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agam Islam pada pertengahan abad ke-15 pada masa Dinasti Ming.

Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang. Untuk mengenang itu, masyarakat Tionghoa Indonesia yang beragama Islam membangun masjid dengan nama Cheng Ho.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook