INHU

Pemkab Belum Tuntas Hitung Pengurangan Anggaran

Riau | Kamis, 10 Maret 2016 - 08:09 WIB

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih melakukan penghitungan terhadap sejumlah anggaran yang bakal ditunda akibat berkurangnya penerimaan dari dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas). Sehingga belum bisa berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Inhu.

“Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Inhu yang sudah disahkan Rp1,8 triliun lebih. Namun, saat ini sempat terancam berkurang akibat harga minyak dunia turun,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhu H Agus Rianto SH, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dijelaskannya, dengan berkurangnya sumber pendapatan dari DBH Migas, Pemkan Inhu masih optimis bahwa APBD Inhu saat ini masih dapat mencukupi untuk keperluan program pembangunan Inhu.

Namun demikian, dengan kondisi yang ada perlu kebijakan dan perlu ada langkah-langkah untuk menyikapi hal tersebut.

Sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni lebih menggali potensi pada sektor perkebunan. Karena, pada sektor perkebunan ini masih ada potensi sangat besar dibanding sektor lainnya.

“Bila potensi ini digali lebih maksimal, maka tentunya pendapatan daerah bisa semakin ditingkatkan,” ungkap Agus Rianto kepada sejumlah awak media dalam rapat koordinasi menunjang keterbukaan informasi yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor Bupati Inhu.

Selain itu, Agus Rianto menganalogikan soal luas wilayah saat ini dengan luas wilayah Inhu yang sebelumnya tergabung dengan Kabupaten Kuansing masih menjadi bagian dari Kabupaten Inhu.

“Saat Kabupaten Kuansing masih masuk ke Inhu, dan APBD Inhu hanya Rp800 miliar cukup untuk melaksanakan pembangunan. Dengan luas wilayah sekarang yang  APBD  hampir Rp2 triliun itu sangat cukup untuk pembangunan,” sebutnya.

Selain itu, Agus menegaskan bahwa dalam istilah APBD tidak ada pengutangan. Sebab sudah melalui sidang paripurna. Sehingga dengan kondisi yang ada saat ini, lebih tepatnya pergeseran anggaran.

Pergeseran tersebut tambahnya, mendahulukan pelaksanaan program yang menjadi prioritas. Kemudian baru dilaksanakan sejumlah program yang digeser pada triwulan berikutnya.

“Perhitungan harga minyak dunia yang saat ini mencapai 30 dolar Amerika per barel. Maka jumlah pendapatan Inhu menurun sebesar lebih kurang Rp254 miliar,” terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook