TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Kebanyakan koperasi yang ada saat ini hanya bergerak di bidang simpan pinjam. Ke depan koperasi-koperasi tersebut akan diarahkan bergerak di sektor ril.
“Sektor ril yang kita maksud bergerak sebagai penyedia sembako dan sejenisnya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Indragiri Hilir H Dianto Mampanini, kemarin.
Sembako merupakan keperluan pokok masyarakat. Artinya sektor ril memberikan keuntungan terhadap koperasi dan anggota. Pasalnya memiliki prospek keuntungan tak terhingga. “Bayangkan saja berapa banyak masyarakat yang memerlukan sembako. Koperasikan bisa meng-handle-nya, atau bekerja sama sebagai penyedia sembako,” sebutnya.
Oleh sebab itu Diskop akan melakukan pendataan terhadap seluruh koperasi yang ada. Bagi yang sudah tidak aktif akan dibina, jika memang berat maka kopesi tersebut dapat dibekukan sesuai prosedur.
“Begitu juga sektor ril lainnya. Koperasi-koperasi itu dapat bertindak sebagai penyedia alat-alat pertanian dan pupuk,” tambah mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Inhil ini.
Jika dilihat dari kondisi geografis Kabupaten Inhil sektor pertanian maupun perkebunan sangat luas. Lebih dari 70 persen masyrakat Inhil bergantung pada sektor tersebut. Dengan begitu koperasi dapat tumbuh dan berkembang. “Seperti era 1990-an. Di mana Koperasi Unit Desa (KUD) sangat menjadi primadona bagi masyarakat dan petani. Kenapa sekarang hal itu tidak kita ciptakan lagi,” imbuhnya.(adv)