KOTOGASIB(RIAUPOS.CO) - Masa trek buah sawit cukup panjang,membuat petani sawit khususnya petani ladang menjerit.
Pasalnya,hasil panen kebun petani turun secara dratis sampai 70 persen. Dari 5 ton,hanya dapat berkisar ratusan kilogram saja. Sementara harga buah sawit tidak mengalami kenaikan.
Jangankan untuk membeli pupuk,untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus pandai berhemat.
“Hasil panen kemarin jauh menurun ada 70 persen.Harga buah sawitpun tak naik,segitu-gitu saja Rp 1100 per Kilogram,”keluh Yadi petani Koto Gasib mewakili petani Buatan lainnya.
Dirinya mengaku biasanya sekali panen berkisar 5 ton,tapi sekarang jauh menurun,dibawah 500kilogram saja yang dapat dipanen.
“Hasil buah sawit jauh sekali merosot.Kami petani harus mengadu kemana dengan kondisi saat ini,”keluhnya.
Dia berharap pemerintah dapat mencari solusi guna membantu petani ladang khususnya.Karena jika masa trek ini berlangsung lama,bagaimana petani harus menghidupkan keluarganya.
“Saat ini saja hidup kami petani sawit ladang susah,harus mencari tambahan lain selain hasil sawit,”katanya.(wik)
