BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Setelah sempat membuka lima pintu spill way hingga mencapai ketinggian 2 meter pada Senin (8/2/2016), Manajemen PLTA Kotopanjang mengumumkan pengurangan pembuangan air pada Selasa (9/2/2016) SIANG. Pengurangan pembuangan air tersebut diperkirakan akan mengakibatkan menurunnya debit air di Sungai Kampar pada ketinggian 50 cm hingga 150 cm.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Selasa (9/2/2016), Manager Pusat Listrik PLTA Kotopanjang Bayu T Windriyo dua kali menerbitkan surat pengumuman yang diedarkan kepada berbagai pihak.
Edaran pertama disampaikan pada pagi hari, yang berisikan bahwa akan ada pengurangan pembuangan air dari waduk PLTA Kotopanjang ke Sungai Kampar. Diperkirakan pengurangan tersebut akan menurunkan debit air sungai berkisar 50 sampai 150 cm.
Selanjutnya, edaran kedua datang lagi pada siang harinya, dimana disebutkan bahwa pada pukul 13.00WIB dilakukan lagi pengurangan bukaan pintu spill way atau pengurangan pembuangan air.
Edaran atau pengumuman tersebut disampaikan oleh Manajemen PLTA kepada Manajemen Sektor, Polres Kampar, Polsek Bangkinang Barat, Kodim 0313/KPR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Dinas Bina Marga Kabupaten Kampa, Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Kepala Badan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Koramil Bangkinang, Radio Swara Kampar, Camat Kuok, dan para kepala desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar.
Untuk mengetahui kondisi terkini di Waduk PLTA, Riau Pos kembali menghubungi Manager Pusat Listrik PLTA Bayu T Windriyo pada pukul 20.35WIB malam. Bayu mengatakan bahwa belum ada perubahan pembukaan pintu spill way dari pengurangan yang terakhir, artinya tadi malam tidak ada penambahan pembukaan pintu spill way maupun pengurangan. “Nanti bila ada perubahan akan kami sampaikan kembali,’’ucapnya singkat.
Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han) bersama Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger didampingi Ketua DPRD Kabupaten Kampar dan Dandim 031/Kampar serta Danyonif 132/Bima Sakti, mengunjungi Desa di Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar yang terisolir akibat bencana banjir.
