Laporan EVI SURYATI, Bengkalis evisuryati@riaupos.co
Musim kemarau yamg terjadi sebulan belakangan mulai berdampak berkurangnya debit air baku di waduk PDAM Bengkalis di Desa Wonosari yang berkisar 20-40 cm.
Kendati belum mengganggu distribusi air bersih ke pelanggan, namun PDAM mengimbau kepada pelanggan untuk selalu menghemat pemakaian air bersih terutama pada kondisi memasuki musim kemarau seperti sekarang
‘’Kedalaman air baku kita di waduk PDAM sekitar 2 meter dari kondisi normal sekitar 2,4 meter. Ada penurunan sekitar 20- 40 cm, tapi kondisi ini belum berpengaruh secara signifikan terhadap pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga,’’ ujar Kepala PDAM Cabang Bengkalis, M Yunus Zainal kepada wartawan, Ahad (9/2).
Dikatakan, sejauh ini pasokan air bersih ke rumah-rumah warga masih berlangsung 24 jam dan belum ada rencana untuk memberlakukan sistem bergilir.
Kalaupun ada penghentian pasokan air bersih, karena ada gangguan, misalnya kebocoran pipa ataupun pemadaman listrik secara mendadak oleh PLN.
‘’Kita tetap mengimbau kepada warga untuk menghemat pemamkaian air bersih. Dengan berhemat disamping memberikan manfaat bagi semua pihak, juga bermanfaat bagi si pemakai karena akan meringankan biaya pemakaian,’’ kata Yunus lagi.
Sampai saat ini, sambung Yunus, pasokan air baku untuk waduk PDAM masih bergantung kepada pasokan air dari alam, termasuk kanal PT Meskom Agro Sarimas (MAS) secara gravitasi.
Dalam sebulan terakhir akibat hujan tidak turun, telah terjadi penurunan kecepatan debit air dari kanal tersebut ke waduk PDAM.
Dirinya belum tahu pasti apakah sekarang sudah memasuki musim kemarau atau musim pancaroba. Kalau mengacu kepada tahun sebelumnya, puncak musim kemarau terjadi sejak bulan Juli hingga September.
Diharapkan, pada bulan Februari ini masih berkemungkinan untuk turun hujan sehingga PDAM tetap bisa melayani air bersih secara normal.(kom)