KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Nurhasani, meninjau pembuatan pupuk kompos hasil kotoran ternak sapi di Desa Gerbang Sari dan Desa Cinta Damai di Kecamatan Tapung Hulu, serta di Desa Sumber Makmur di Kecamatan Tapung Taya, Sabtu (31/1).
Di tiga desa ini, Nurhasani bersama Kasi Pakan dan Mutu M Ali, melongok pembuatan pupuk kompos hasil kotoran ternak sapi masyarakat setempat.
Di sana, ada kelompok Peternak Mekar Sari di Desa Gerbang Sari, dengan 50 ekor ternak sapi yang dimiliki, mereka sanggup menghasilkan sekitar 20 ton kompos dalam setiap pekannya.
‘’Hasil olahan kompos ini masih kami pakai sendiri. Alhamdulillah, sejak memakai kompos, kami bisa menghemat biaya pertanian 50 persen di siklus pertama dan 75 persen di siklus kedua.
Sebab tanah yang disirami kompos ini makin subur,’’ ucap Ketua Kelompok Peternak Mekar Sari, Wagiman.
Di Desa Cinta Damai, produksi kompos justru lebih banyak lagi. Sebab di sini, ada 300 ekor sapi yang setiap hari menyumbangkan kotoran.
Tiap anggota kelompok kata Edi Arifin, ketua Kelompok Bina Tani Desa, mesti menyetor 200 kilogram kotoran sapi.
Hasilnya, tiap bulan mereka bisa menghasilkan 4 ton kompos. ‘’Kami beli kotoran itu Rp200 per kilogram. Setelah kompos jadi, bisa kami jual Rp1.200 per kilogram,’’ terangnya.(adv/a)
