KOTA (RIAUPOS.CO) - Dua pekan terakhir harga daging ayam terus turun drastis. Harganya bahkan telah di bawah harga normal. Harga normal daging ayam dijual Rp20 ribu-Rp21 ribu per kilogram. Sementara hingga Rabu (9/1), harga daging ayam turun jadi Rp19 ribu per kilogram.
Membeludaknya pasokan jadi salah satu faktor turunnya harga daging ayam. Ditambah daya beli yang belum stabil.
Hal itu disampaikan Kamir, salah satu penjual daging ayam yang ada di Jalan Soekarno-Hatta. Dirinya sebelumnya sudah memprediksi harga daging ayam bakal turun, namun ia tidak menyangka jika sampai di bawah normal.
“Sudah turun drastis, harga daging ayam dijual mulai Rp19 ribu per kilogram,” ujarnya kepada Riau Pos.
Pasokan di tempat ia berjualan juga membeludak, datang dari pemasok berbagai daerah. Biasanya ia dan penjual lainnya di sepanjang jalan itu dapat pasokan dari peternak lokal. Namun pemasok luar saat ini juga datang menawarkan dengan harga bersaingnya.
Ia menyayangkan meski pasokan banyak namun daya beli tidak kungjung stabil. Kondisi itu dialami rata-rata penjual daging ayam di Pekanbaru. Daya beli berkurang pasca awal tahun. Pelanggan yang diandalkan bisa mendongkrak daya beli juga belum terlihat signifikan.
“Kondisi daya beli belum stabil. Mudah mudahan pekan depan sudah normal kembali daya beli,” kata Rian penjual ayam lainnya.
Dalam sehari rata-rata yang dapat dijual berkisar Rp70 ekor, normalnya bisa sampai 150 ekor.
Komoditas lainnya belum normal di antaranya telur ayam Rp1.700 per butirnya, normalnya Rp1.400 per butirnya. Naiknya harga telur ini sudah terjadi sejak awal Desember 2018 lalu. Beras pandan wangi dan mundam di jual eceran Rp15 ribu per kilogram, harga normal Rp13 ribu per kg.(ilo)
