PEKANBARU ( RP ) -Tahun 2019 dihadapi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau dengan anggaran yang kurang dari kebutuhan. Kondisi ini disiasati dengan terlebih dahulu menangguhkan dan mengosongkan pos dana untuk uang pembinaan atlet dan memaksimalkan bantuan dari perusahaan-perusahaan penyantun.
Dari pengajuan keperluan anggaran Rp38 miliar selama tahun 2019, KONI Riau sendiri mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebesar Rp20 miliar. Anggaran ini diperkirakan hanya cukup untuk kegiatan dan program selama delapan bulan.
Terhadap ploting anggaran, Rabu (9/1) kemarin jajaran pengurus KONI Riau menggelar rapat.’’Hasil rapat menyimpulkan untuk dana prestasi akhir tahun dan dana bulanan atlet disepakati untuk dikosongkan dahulu anggarannya,’’ kata Ketua KONI Riau Emrizal Pakis usai rapat.
Kebutuhan untuk mengisi kekosongan itu, sambungnya akan diupayakan dari beberapa pihak lain.’’Kita akan mencarikan melalui penyantun, dari perusahaan-perusahaan yang ada di Provinsi Riau,’’ jelasnya.
Dalam rapat yang dilangsungkan, kata Emrizal jajaran pengurus membahas persiapan program 2019 dengan kondisi dana yang terbatas. Tahun 2019 penting mengingat, merupakan waktu terakhir persiapan jelang PON 2020.’’KONI harus melepaskan beberapa kegiatan yang sebelumnya sudah ada dalam susunan kegiatan KONI,’’ ungkapnya.(eca)
(Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru)