TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Agar masyarakat lebih memahami makna yang terkandung dalam Alquran dan agama Islam secara utuh khususnya bagi generasi muda, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, segera mencanangkan gerakan magrib mengaji.
Pernyataan ini disampaikannya pada saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Pelanggiran, Rabu (8/1).
Jika tidak ada aral melintang, pencangan akan dilaksanakan pada pertengahan Januari mendatang di Tembilahan. Oleh karena itu, pencanangan itu ditindaklanjuti hingga ke berbagai daerah.
‘’Insya Allah, pencanangan magrib mengaji akan kita canangkan pada 17 Januari mendatang,’’ ujar bupati.
Program yang sudah direncanakan itu merupakan bentuk keprihatinan dirinya terhadap fakta-fakta yang ada. Karena banyak dari kalangan generasi muda kurang memahami makna dari Alquran. Bahkan ada di antara mereka yang sama sekali buta terhadap hal itu.
‘’Ini yang menjadi salah satu alasan pemerintah untuk menggalakkan ataupun membumingkan budaya baca Alquran di setiap lokasi sekolah dan lingkungan-lingkungan umum lainnya. Sehingga ke depan Alquran dapat dijadikan bacaan sehari-hari,’’ paparnya.
Program yang sudah dari beberapa waktu yang lalu disampaikan oleh bupati ini merupakan bentuk keprihatinannya pada fakta yang ada di lapangan. Tidak hanya pada kesempatan itu saja, upaya untuk melaksanakan magrib mengaji terus disosialisasikan oleh orang nomor satu di Negeri Sri Gemilang ini. Apalagi pada saat acara formal pemerintahan.
‘’Kalau program ini ingin berhasil tentu harus didukung sepenuhnya oleh semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri. Sebab sulit rasanya untuk menyukseskan program apapun itu tanpa ada dukungan dari masyarakat,’’ katanya.
Sebagai implikasinya, lanjut bupati, kegiatan magrib mengaji sasaran utamanya adalah anak-anak usia tertentu. Menjadi keharusan bagi mereka untuk dapat menghabiskan waktunya di masjid, musala atau langgar pada waktu magrib hingga isya untuk mendapatkan pendidikan agama.(adv/b)