SIAK (RIAUPOS.CO) - Perjuangan Tengku Buang Asmara dalam melawan agresi Belanda di Selat Guntung dijadikan momunen sejarah. Monumen perjuangan sejarah itu, dibangun di tiga tempat. Pertama di Selat Guntung, Kecamatan Sabakauh, kedua di Sungaiapit dan ketiga di Mempura.
‘’Alhamdulillah tercapai juga niat kita. Melakukan pembangunan monumen tersebut telah lama direncanakan,’’ kata Bupati Siak Drs Syamsuar MSi di sela-sela pletakan batu pertama pembangunan tugu monumen di Selat Guntung, Kecamatan Sabakauh, Ahad (8/11).
Pembangunan monumen itu, sebagai bukti dan mengenang sejarah perjuangan bahwa kesultanan Siak melawan agresi Belanda. Dalam sejarahnya perjuangannya itu, ada tiga tempat, Sabakauh, Sungaiapit dan Mempura. Maka ketiga daerah tersebut dibangun monumen.
Selain itu, pembangunan monumen, sebagai momen Hari Pahlawan, yang jatuh 10 November mendatang. Pemkab Siak sendiri, dalam perayaan itu, telah menyiapkannya, dengan melaksanakan apel pagi di lapangan istana.
Menariknya, dalam pengibaran bendera merah putih nanti, dibuat oleh Tengku Mahratu yang kini namanaya diabadikan nama gedung pertemuan di Siak.(adv/mal)