Pemadaman Bergilir Berkurang

Riau | Rabu, 09 Oktober 2013 - 10:50 WIB

PEKANBARU (RP) - Jumlah dan durasi pemadaman bergilir listrik dalam sistem interkoneksi Riau mulai berkurang beberapa hari terakhir. Sebelumnya, pemadaman bisa mencapai tiga kali dalam sehari dengan durasi dua hingga tiga jam.

Kini, pihak PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan tidak ada lagi pemadaman yang lebih dari dua kali dalam sehari.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Salah satu sebabnya adalah mulai naiknya debit air di PLTA Kotopanjang. Namun pihak PLN mengaku tetap melakukan upaya lain untuk mengatasi krisis listrik di Riau saat ini, salah satunya dengan mengoperasikan lima pembangkit baru.

Meski demikian, General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan mengatakan belum bisa memastikan kapan krisis ini akan berakhir dan pihaknya tetap akan berusaha Riau tanpa pemadaman bergilir pada Oktober ini. ‘’Terkait pemadaman, sudah tidak ada lagi padam di atas dua kali dalam sehari,’’ kata Doddy, Selasa (8/10) malam.

Kondisi listrik di Riau semakin membaik setelah hujan turun lebih banyak beberapa hari belakangan sehingga PLTA Kotopanjang bisa beroperasi lebih lama. PLTA Koto Panjang memiliki kapasitas 114 MW dengan tiga unit pembangkit yang masing-masingnya sebesar 38 MW.

Ketika musim kemarau beberapa waktu lalu, dari tiga unit pembangkit yang ada hanya bisa beroperasi satu unit saja dan itu pun hanya selama delapan jam.

Saat ini, ketika curah hujan lebih sering, maka satu unit pembangkit tersebut bisa beroperasi selama 16 jam dalam sehari.

‘’Sebelumnya dari tiga unit pembangkit, yang bisa beroperasi hanya satu unit saja sebesar 38 MW selama delapan jam. Tapi sekarang satu unit pembangkit sudah bisa bekerja 16 jam karena permukaan air bertambah dengan turunnya hujan,’’ kata Doddy.

Selain kondisi permukaan air yang meningkat di Koto Panjang, Doddy mengatakan, berkurangnya jumlah pemadaman juga terjadi karena partisipasi pelanggan-pelanggan besar atau berlangganan listrik lebih dari 1.300 Watt. Beberapa pelanggan besar atau pelanggan industri tersebut tidak menggunakan listrik PLN saat beban puncak.

Doddy tidak menjelaskan berapa banyak pelanggan besar seperti hotel dan mal yang berpartisipasi dengan menggunakan genset yang mereka miliki. Namun Doddy hanya mengatakan partisipasi pelanggan besar lebih stabil.

‘’Partisipasi pelanggan besar lumayan stabil dalam pekan ini,’’ kata Doddy.

Diketahui sebelumnya, bahwa beban puncak di sistem Riau sebesar 452 MW. Sementara pembangkit yang sudah ada di Riau saat ini sudah mencapai total 381 MW dalam kondisi seluruhnya beroperasi.

Jika Koto Panjang hanya beroperasi satu unit sehingga keseluruhan pembangkit hanya hanya berkapasitas 305 MW dengan rincian, PLTA Koto Panjang 3x38 MW dengan total terpasang 114 MW, saat ini beroperasi hanya 38 MW.

Pembangkit lainnya yaitu PLTG Teluk Lembu 3x16 MW, PLTD Teluk Lembu 5 MW, PLTMG Teluk Lembu 12 MW, PLTMG Halevora Blok 1 sebesar 16 MW, Riau Power Combine Cycle 18x8 MW, PLTD Sewatama 15 MW, PLTD BGP 40 MW, PLTD Purnama Dumai 40 MW, PLTG Balai Pungut 2x16 MW, PLTMG Balai Pungut unit 1 dan 2: 2x16 MW.

Dalam kondisi normal, sistem Riau juga dipasok dari pembangkit listrik di Sumatera Barat seperti PLTU Ombilin 2x100 MW. Namun saat ini pembangkit Ombilin hanya beroperasi satu unit.

Pembangkit Omblini Unit II direncanakan akan kembali masuk ke sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah pada pekan kedua November mendatang.

Sementara soal perkembangan terakhir Pembangkit 2x100 MW Teluk Sirih yang seharusnya sudah masuk dalam sistem interkoneksi, Doddy menyatakan, belum ada perkembangan.

Sejak satu pekan yang lalu, PLTU Teluk Sirih keluar dari sistem interkoneksi. Pembangkit ini masih dalam kondisi uji coba dan belum berhasil beroperasi maksimal. Terakhir pembangkit ini beroperasi dengan kapasitas 30 MW.

‘’Sampai saat ini belum ada perkembangan yang berarti dari PLTU Teluk Sirih,’’ kata Doddy.

Soal kapan pastinya PLN bisa merealisasikan bebas padam di Riau, Doddy belum bisa memastikan, namun PLN masih belum merubah komitmen mereka untuk merealisasikannya pada Oktober ini.

‘’Soal tanggal pastinya belum ada, tapi doakan saja target Oktober ini bisa kami penuhi,’’ kata Doddy. (rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook