“Kajian menjelang magrib pun menjadi tolok ukur, masyarakat Riau dalam berbuka puasa. Semoga dengan banyaknya kajian, semakin banyak ilmu yang disampaikan khususnya ilmu Islami. Selain itu, semakin berlomba-lomba dalam kebaikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihak masjid pun menerima sadaqoh dari masyarakat jika ada yang menitip takjil, bukan maupun menu saat sahur. Dengan cara menghubungi pihak masjid, supaya tidak terjadi ketimpangan dan mubazir.
“Kini dengan dana terbatas, Alhamdulillah masih bisa memberi bukaan kepada pengurus yang bekerja di masjid maupun musafir. Dengan keterbatasan dana, semoga jamaah tidak terganggu dan ibadah tetap lancar,” lanjutnya.
Sambungnya, menjelang 10 hari penutupan Ramadan, atau di malam ganjil, pihak An-Nur menyediakan tempat bagi yang melakukan iktikaf. “Dari berbagai daerah datang, terkadang bisa mencapai 1.500 orang. Paling sedikit itu 700 orang. Mereka sahur bareng di sini, sebab memburu malam lailatul qadar,” ungkapnya.
Agenda lain di An-Nur, menyediakan bazar bagi UMKM. UMKM yang bergabung harus membayar sewa sesuai tempat, sehingga harganya berfariativ. Pelaku UMKM berjualan fashion dan kuliner.
Fashion meliputi busana muslim dan perlengkapan muslim lainnya seperti kopiah, sorban, tasbih dan lainnya. Sementara kuliner yang dijajakan kuliner pada umumnya dan tambahan untuk berbuka puasa.
Tak hanya itu, di An-Nur juga menampung bagi yang ingin memperdalam Alquran diberi nama Mahad Alquran An-Nur. Peserta akan dikarantina selama 15 hari. Katanya, peserta akan ramai di bulan Ramadan.
Taman Kurma
Kurma, buah asli dari Makkah, kini dapat tumbuh dan berbuah di taman Masjid Raya An-Nur. Pokok kurma yang di sana, merupakan bantuan dari berbagai pihak. Sebanyak 65 batang kurma bantuan dari grup Mustafa Umar, dua batang dari teh botol sosro sementara 4 batang dan 13 batang lainnya dari individu. Serta ada yang membantu pohon matoa sebanyak 100 batang dari kehutanan dan 27 batang lainnya dari SMA.
Katanya, sudah sejak dulu kurma itu tumbuh di An-Nur, berkisar. Namun, karena tidak berbuah, maka pokok kurma ditumbang dan hanya disisakan satu batang. Ketika batang yang disisakan berbuah. Maka pihak An-Nur mencoba kembali melakukan penanaman ulang yang dibantu berbagai pihak.
“Kini kurma-kurma tersebut sudah berbuah kembali. Bahkan saat masih menjadi Calon Gubernur Riau, Syamsuar pernah ikut memetik dan menikmati kurma di An-Nur,” paparnya.
Arena Olahraga Murah
Masjid Raya An-Nur yang cukup luas pun tak luput dari halamannya yang dapat dijadikan arena olahraga. Banyak masyarakat berdatangan bukan hanya wisata religi, namun untuk mengolah otot dengancara berolahraga.
Di lapangan masjid, masyarakat biasa berolahraga bola kaki, sepatu roda, badminton dan lain sebagainya. Tak jarang yang melakukan lari cepat.
Jika waktu sore tiba, maka tumpah ruah masyarakat melakukan berbagai aktivitas di sana. Beberapa lainnya membawa anak dan keluarga untuk olahraga bersama sembari wisata religi.
Editor: Eko Faizin