PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko S.IP akan mengukuhkan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo) periode 2019-2024 yang diketuai Ir Gulat ME Manurung MP di Auditorium Rimbawan I Manggala Wanabhakti, Jakarta, Selasa (9/7).
Sejumlah petinggi negara juga bakal hadir di acara itu, termasuk mantan Direktur Jenderal Perkebunan yang juga Ketua Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Republik Indonesia Prof Dr Agus Pakpahan.
Ketua Umum DPP Apkasindo Ir Gulat Medali Emas Manurung MP mengatakan, pengukuhan pengurus harian tadi adalah bagian dari langkah Apkasindo untuk lebih memacu langkah menuju petani kelapa sawit modern yang berkelanjutan.
“Ada sederet pekerjaan besar yang sedang kami kerjakan sebelum dan setelah pengukuhan ini. Mulai dari menata para petani kelapa sawit biar muncul sebagai petani yang punya kelembagaan profesional, menyodorkan konsep tata niaga tandan buah segar (TBS) kepada 22 gubernur se-Indonesia, hingga menata lahan-lahan petani kelapa sawit berbasis online yang terkoneksi dengan Kartu Tanda Anggota (KTA),” terang Gulat kepada Riau Pos, Senin (8/7).
Biarpun hanya petani kelapa sawit kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Riau ini, petani juga musti melek dengan yang namanya teknologi.
Pekerjaan yang tak kalah pentingnya lagi yang sampai sekarang terus dilakukan oleh Apkasindo kata Gulat adalah mengajak pemerintah dan stakeholder terkait untuk duduk bersama, mencari solusi yang paling pas untuk mengeluarkan lahan para petani dari kawasan hutan. “Kalau urusan kawasan hutan beres, berarti 75 persen persoalan perkebunan rakyat kelar,” katanya.
Dan jika urusan kawasan hutan tadi rampung, Apkasindo kemudian akan lebih menggeber lagi supaya sawit rakyat terdaftar di Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).(izl)
“Kita punya target bahwa pada 2025, 75 persen kebun sawit rakyat sudah terdaftar di ISPO,” ucap Gulat.
“Dari sekitar 14 juta hektare kebun kelapa sawit di Indonesia, 45 persen adalah kebun milik petani. Kebun terluas ada di Riau, mencapai 2,2 juta hektare,” Gulat merinci.
Selain hal-hal berat yang bakal diselesaikan, tadi masih ada sederet pekerjaan yang tak kalah berat yang juga musti diselesaikan. “Intinya itu tadi, kami petani kelapa sawit musti bisa menjadi petani modern dan sustainable,” tegasnya.
Menurut Gulat, Ketua Dewan Pembina Apkasindo Jenderal TNI (Purn) Moeldoko berpesan agar Apkasindo tidak hanya menjadi organisasi biasa yang diisi oleh petani biasa.
“Moeldoko berpesan agar Apkasindo menjadi organisasi modern dan petani-petani tangguh. Sebab jika petani sudah tangguh, maka negara ini juga akan semakin kuat. Jadilah perekat bangsa, pionir pergerakan ekonomi negara. Dan yang paling penting, organisaai Apkasindo harus berguna kepada petani sawit Indonesia,’’ ujarnya.(izl)