PU Provinsi Mulai Petakan Daerah Rawan

Riau | Selasa, 09 Juli 2013 - 10:12 WIB

PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum mulai melakukan pemetaan untuk daerah rawan di Riau. Baik berupa rawan kecelakaan lalu lintas, rawan kemacetan hingga rawan longsor.

Langkah tersebut dilakukan sebagai dasar untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sehingga, upaya optimalisasi pelayanan jasa transportasi saat bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto kepada Riau Pos, Senin (8/7) di Pekanbaru.

Dia menilai, arus mudik saat puasa dan  Idul Fitri  memang menjadi perhatian setiap tahunnya.

‘’Saya sudah menginstruksikan PPK dan pekerja di lapangan untuk melakukan antisipasi. Selain itu, kita melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,’’ tuturnya.

Disinggung mengenai langkah antisipasi yang dilakukan, dia mengaku menginstruksikan anggota menggesa perbaikan. Baik menutup lubang-lubang di jalan, mempercepat pengaspalan hingga proses rigid yang sedang berjalan.

Untuk gambaran peta daerah rawan tersebut, dia mengaku belum dapat memberikan keterangan secara detail. Pasalnya, peta daerah rawan tersebut masih dipersiapkan dan akan disinergikan dengan data dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau.

Beberapa kawasan yang menjadi perhatian adalah Rantau Berangin-Tandun terdata 100 lubang. Sementara itu, untuk kawasan Tandun-Ujung Batu-Batas Sumut relatif lancar.

‘’ Intinya jalan yang banyak berlubang dan rusak akan kita perbaiki. Kalau tidak kita memberikan rambu-rambu dalam mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Jika perlu untuk pengerjaan box culvert yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat selama Ramadhan akan kita pending dulu,’’ paparnya.

Tidak hanya itu, dia juga berkoordinasi dengan satker APBN untuk mencarikan solusi. Pasalnya, pengerjaan rigid di beberapa titik jalan nasional menimbulkan kemacetan.

‘’Kondisi ini menjadi sorotan. Makanya, kita pikir perlu dicarikan solusi. Yang pasti untuk pengerjaan rigid di Riau sepanjang 60 kilo meter akan kita gesa,’’ imbuh Hariyanto.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook