RANGSANG BARAT (RP)- Aksi demo dan menginap yang terjadi lebih kurang dua pekan lalu oleh sekelompok masyarakat Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Barat berakhir dengan pemukulan pada Kepala Desa (Kades) penghasil Kopi Luwak asal Kepulauan Meranti itu.
Pemukulan yang terjadi sekitar pukul 18.15 WIB Sabtu (7/7) malam itu mengakibatkan Kades Kedabu Rapat, Sutrisno harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selatpanjang.
Informasi itu disampaikan kapolsek Rangsang Barat, Ipda Agus Jiwandono kepada Riau Pos, Ahad (8/7).
Ia menyebutkan, anarkisme itu terjadi saat Kades Kedabu Rapat Sutrisno pulang ke rumahnya setelah selama dua pekan lamanya melarikan diri dari kampungnya sendiri.
Penyebabnya unjuk rasa yang menghendakinya mengundurkan diri sebagai kepala desa.
‘’Sejak aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu, anggota kita terus melakukan pemantauan di wilayah Desa Kedabu Rapat. Namun karena sejak awal
Kades tidak pernah melakukan koordinasi dengan kita, termasuk saat ia pulang kemarin ke rumahnya, massa melakukan tindakan anarkis di rumah Kades itu,’’ ungkap Ipda Agus Jiwandono.
Kapolsek Rangsang Barat itu menceritakan, kejadian bermula Sabtu (7/7) lalu Sutrisno pulang. Mengetahui kepulangan kades, sekelompok massa yang selama ini melakukan aksi demo langsung mendatangi rumahnya.
Massa ingin Kepala Desa Sutrisno menemui mereka dan menyelesaikan persoalan yang selama ini dituntut.
Saat perdebatan dilakukan di rumahnya yang juga sedang terdapat tamu, Kepala Dusun Sanusi, terjadi tarik-menarik. Akhirnya tindakan anarkisme tak dapat dielakkan.
Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek Rangsang Barat langsung mengamankan tindakan anarkisme tersebut. Kades Sutrisno yang mendapatkan pukulan dan seretan langsung dilarikan ke RSUD Selatpanjang.
‘’Kita sangat menyesalkan selama ini Kades tidak pernah berkoordinasi degan kita. Beruntung anggota kita terus melakukan pemantauan di Desa Tanjung Kedabu, sehingga Kades bisa kita selamatkan secepatnya dan tidak terjadi korban jiwa. Untuk menjaga keselamatannya, saat ini Kades Sutrisno dititipkan di rumah saudaranya di Kota Selatpanjang,’’ kata Kapolsek Rangsang Barat.
Salah satu koordinator massa aksi, Anas yang dikontak, Ahad (8/7) mengatakan bahwa kejadian yang terjadi kemarin bukan pemukulan yang direncanakan oleh massa.
Pada awalnya massa ingin menemui Kepala Desa setelah tahu ia pulang.
Tujuannya untuk menyelesaikan masalah yang selama ini menjadi tuntutan masyarakat. Namun Kepala Desa hanya diam dan tidak mau menemui massa.
Justru Kepala Dusun Parit Senang, Sanusi yang hadir bertamu di kediaman Kades Sutrisno yang banyak menanggapi keinginan massa yang datang. Setelah itu, massa yang tidak sabar menarik Kades Sutrisno keluar dari rumahnya.(amy)