Gajah Liar Obrak-abrik Rumah

Riau | Senin, 09 April 2012 - 08:37 WIB

Gajah Liar Obrak-abrik Rumah
Beberapa warga Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Bengkalis menunjukkan rumah yang dirusak kawanan gajah, yang masuk ke perkampungan sejak Jumat (6/4/2012) lalu. (Foto: syukri datasan/riau pos)

DURI (RP)- Kawanan gajah liar berjumlah sekitar 16 ekor merusak dan mengobrak-abrik tiga rumah kayu milik penduduk di kawasan Suluk Tobuan dalam wilayah RT 5 RW 3 Dusun Sialang Rimbun, Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir Jumat (6/4) lalu.

Tidak ada korban jiwa maupun yang cedera dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 Subuh itu. Hingga berita ini diturunkan, kawanan gajah tersebut dilaporkan tengah berada di kawasan Pangkal Kulim, Sialang Rimbun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Anggota LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Muara Basung, Syafrin Sakai Sabtu (7/4) petang kepada Riau Pos menyebut, tiga rumah penduduk yang dirubuhkan kawanan gajah tersebut adalah rumah S Silalahi dan dua rumah lain yang tak lagi dihuni pemiliknya.

“Untunglah, saat gajah itu mengamuk, Pak Silalahi lagi mandah. Istri dan anak-anaknya pun tak menginap di rumah itu. Kabarnya mereka menginap di rumah kerabatnya, tiga kilometer dari TKP,” tutur Syafrin.

Bersama Kepala Dusun, Azril dan Ketua RW 3 Zulkifli, Jumat pagi selepas kejadian, Syafrin turun ke TKP untuk memantau keadaan. Menurutnya, rumah kayu milik S Silalahi yang merupakan rumah warga miskin tersebut nyaris rubuh.

Sebagian atapnya ambruk. Dindingnya pun kupak-kupak. Di halaman terlihat gabah berserakan. Beberapa onggok kotoran gajah yang masih segar juga tergeletak di sana. “Rumah itu tak bisa lagi ditempati kalau tak dibangun kembali,” kata Syafrin.

Selain merusak tiga rumah tersebut, menurut Syafrin, binatang bertubuh besar itu juga telah merusak tanaman sawit dan palawija milik penduduk sekitar.

Khawatir hewan dilindungi itu bakal memporak-porandakan tanaman mereka lebih jauh, ratusan warga sekitar mengusir gajah-gajah itu Jumat pagi hingga menjelang siang.

“Tampaknya mereka kelaparan sekali. Itu wajar terjadi karena habitat tempat mencari makannya sudah tak ada lagi. Saya belum tahun persis berapa luas kebun sawit masyarakat yang sudah dirusak kawanan gajah ini. Yang jelas hingga Sabtu (7/4) sore kawanan gajah itu dilaporkan masih berada di kawasan Pangkal Kulim dalam wilayah Dusun Sialang Rimbun, Desa Muara Basung,” tambahnya.

Tiga hari sebelum menyatroni kawasan Suluk Tobuan, Ketua Pemuda Sakai, Desa Muara Basung ini menyebutkan, gajah-gajah itu telah pula merusak tanaman penduduk di Dusun Jiat Keramat, Desa Kuala Penaso, Kecamatan Pinggir. Warga Jiat pun mengusir satwa dilindungi itu setelah tiga hari berada di daerah mereka.

Karena kawanan gajah liar ini dinilai sudah meresahkan, Syafrin minta aparat pemerintah terkait untuk segera turun tangan. Supaya aman, gajah itu harus diusir menjauhi kawasan penduduk.

Tujuannya agar tidak timbul konflik dengan masyarakat setempat. Kalau tetap dibiarkan, bisa jadi akan ada masyarakat yang jadi korban atau keselamatan gajah itu sendiri yang bakal terancam.

“Oleh karena itu, kita minta agar BKSDA segera turun melakukan pengusiran. Tak hanya itu, atas nama warga kami juga berharap Pemkab Bengkalis melalui dinas terkait turun meninjau. Karena yang jadi korban adalah warga miskin, kami berharap ada bantuan tanggap darurat. Mudah-mudahan, rumah keluarga Silalahi yang kupak itu bisa dibolo (dibangun) kembali,” ujarnya sembari mengaku tengah berencana pula membuat laporan tertulis untuk disampaikan kepada pemerintah daerah.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook