BENGKALIS

Abrasi, Bangunan Pemerintah di Bengkalis Nyaris Ambruk

Riau | Selasa, 09 Februari 2016 - 19:52 WIB

Abrasi, Bangunan Pemerintah di Bengkalis Nyaris Ambruk
TPI di Parittiung, Desa Jangkang, menunggu waktu ambruk diterang abrasi yang semakin mengkhawatirkan, Selasa (9/2/16).(FOTO SUKARDI BENGKALIS)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -Kondisi pinggiran pantai di Pulau Bengkalis mulai tergerus arus. Hantaman gelombang tak lagi bisa membendung sisi daratan pulau Bengkalis. Kondisi ini terlihat semakin parahnya ancaman abrasi di Pulau Bengkalis.

Salah satu unit Tempat Penampungan Ikan (TPI) di Parittiung, Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Bengkalis yang dibangun pemerintah sejak 2009 hanya tinggal menghitung hari ambruk ke laut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tanah penyangga bangunan depan dan kiri yang menghadap ke Perairan Selat Malaka ini, ‘habis’ longsor diterjang ombak. Hanya dalam hitungan setahun, sekitar 5 meter lebih sepanjang bibir pantai di kawasan ini termasuk perkebunan milik warga ludes.

 “Hanya menunggu waktu saja bangunan itu ambruk, sebelum terkena abrasi masih digunakan seperti biasa. Namun karena seperti ini tentu jadi takut kalau sewaktu-waktu ambruk ke laut, liat saja kayu untuk pondasinya saja sudah terlihat dan cincin sumurnya sudah masuk ke laut,” ungkap Saleh (40), salah seorang nelayan setempat, Selasa (9/2).

Menurut Saleh lagi, longsor tanah karena terjangan ombak akan semakin parah karena cuaca saat ini angin kencang dan gelombang kuat. “Kalau cuaca macam lihat saja longsor semakin parah karena gelombang laut,” katanya lagi.

Selain itu, diwilayah utara Pulau Bengkalis tepat berada di batas terluar yang berbatasan dengan Malaysia, terjadi mundurnya garis pantai karena abrasi, maka berpengaruh pada garis terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu butuh penanganan serius terhadap abrasi ini.

Utara dan Timur Pulau Bengkalis sepanjang 83 Km. Kawasan yang terparah terkena abrasi pantai sepanjang 55 Km, sedangkan abrasi terparah berada di kawasan Tanjung Jati hingga Desa Muntai sekitar 22,5 Km. Rata-rata setiap tahun luas abrasi mencapai 59,02 hekter dan laju abrasi mencapai 32,5 meter pertahun.  Selama 26 tahun (1988 – 2014) saja, daratan Pulau Bengkalis yang hilang akbiat abrasi mencapai 1.504,93 hektar.(MXH)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook