PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim dari Kementerian Agama (Kemenag) melakukan peninjauan ke Embarkasi Haji Antara Riau, di Jalan Mekar Sari, Pekanbaru, Selasa (8/1) siang. Dari hasil peninjauan tersebut, dinyatakan bahwa Embarkasi Haji tersebut telah memenuhi standar.
Peninjauan tersebut dilakukan Direktur Jendral (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Prof Nizar Ali. Dari Pemprov, hadir Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi yang sekaligus menjadi Plh Gubernur Riau.
Rombongan melihat sejumlah ruangan di lokasi. Mulai dari ruang pertemuan, gudang, kamar dan sejumlah ruangan lainnya. Nizar Ali merasa puas dengan kondisi embarkasi itu, karena sudah memenuhi standar minimal.
“Dari hasil evaluasi kami, secara substantif kesiapan Embarkasi Antara Riau sejauh ini sudah memenuhi persyaratan dan standar layanan minimal,” kata Nizar Ali, di sela-sela peninjauannya.
Nizar mengatakan, maksud kedatangan timnya ke Pekanbaru untuk memastikan kesiapan Embarkasi Haji Antara Riau.
“Alhamdulillah, sudah siap semua. Hanya tinggal pernik-perniknya saja. Secara substantif persyaratannya sudah memenuhi semua,” ujarnya.
Nizar mengatakan, evaluasi kesiapan Embarkasi Antara Riau memang sengaja dilakukan pada awal tahun ini. Hal ini mengingat, agar dapat segera ditindaklanjuti jika ada kekurangan. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata sudah layak untuk digunakan.
“Secara umum saya menilai, insya Allah tahun ini Asrama Riau ini bisa meningkat menjadi Asrama Haji Antara Riau dan bisa digunakan. Karena saya melihat aspek komponen yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Embarkasi Haji Antara sudah tidak ada lagi yang tidak terpenuhi pemerintah daerah,” ungkapnya.
Ditanya kapan Surat Keputusan (SK) Penetapan Embarkasi Haji Antara Riau dikeluarkan, Nizar berjanji akan terbit pada awal Maret 2019 mendatang. “Kemungkinan biaya perjalanan ibadah haji ini pada akhir Februari atau awal Maret itu sudah ditetapkan,” kata dia.
Dia berharap, agar SK tersebut dapat terbit lebih cepat. Sambil menunggu terbitnya SK itu, dia berharap Pemprov Riau dapat melengkapi apa-apa yang dirasa perlu sebagai fasilitas pendukung di Embarkasi Haji Antara Riau tersebut.
“Mudah-mudahan bisa secepatnya. Berarti pada level ini SK Penetapan Embarkasi Haji Antara itu paling tidak di awal Maret itu sudah ditetapkan. Sehingga selama satu bulan lebih ini, masih bisa melakukan pembenahan-pembenahan terhadap kekurangan,” jelasnya.
Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi mengaku akan terus membenahi Embarkasi Haji Antara Riau ke depan. Salah satunya untuk menyiasati agar halaman Embarkasi Antara tersebut bisa lebih luas untuk digunakan jadi tempat parkir.
“Seperti pos di depan yang perlu kita geser. Sehingga jika ada bus masuk, bisa lebih mudah. Termasuk juga memperbaiki tempat parkir yang harus memudahkan,” kata dia.
Begitu juga terkait dengan kenyamanan dan keamanan lokasi Embarkasi Antara itu. Pihaknya berjanji akan memaksimalkannya.
“Pagar harus aman. Di sini harus tertutup rapi. Karena tidak semua orang bisa masuk ke dalam. Keamanan dan kenyamanan kita utamakan,” jelasnya.
Untuk penyediaan dan pemaksimalan fasilitas di Embarkasi Antara ini, kata Ahmad Hijazi, sudah dianggarkan di APBD Riau 2019.
“Insya Allah cukup untuk kebutuhan transportasi haji dan pengelolaan Embarkasi Antara,” kata Ahmad Hijazi, yang juga menjabat sebagai Plh Gubenrur Riau.
Anggaran tersebut juga untuk memperbaiki fasilitas kamar yang rusak.
“Segala bentuk yang terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana Embarkasi Antara ini, akan kita sempurnakan. Memang tidak ada yang sempurna, tapi kita berusaha untuk sempurna sesuai dengan standar Kemenag,” ujarnya.
Embarkasi Haji Antara Riau dijadwalkan sudah beroperasi 2019 ini. Untuk itu, Perintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan sejumlah persiapan. Termasuk menganggarkan transportasi jamaah calon haji (CJH) dari Pekanbaru menuju Batam. Uang yang disiapkan mencapai Rp 25 miliar
.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi V DPRD Riau Husaimi Hamidi, Selasa (8/1). Ia menyebutkan, dana yang disediakan pemerintah hanya untuk keberangkatan dari Pekanbaru. Sedangkan yang JCH yang berasal dari luar Kota Pekanbaru disediakan oleh pemerintah kabupaten/kota setempat.
“Anggaran yang disediakan untuk pergi dan pulang Pekanbaru-Batam, total semua disiapkan Rp25 miliar,” sebut Husaimi. Ia menambahkan bahwa pembiayaan transportasi CJH tersebut sudah memiliki payung hukum yang jelas. Sehingga dalam penerapannya nanti juga mendukung penggunaan Embarkasi Haji Antara.
“Kementerian Agama RI sendiri juga menyetujui operasional Embarkasi Haji Antara Riau pada 2019 ini. Perdanya juga sudah ada. Sesuai aturan dan regulasi yang berlaku sudah bisa digunakan,” tambahnya.
Saat ditanya mengapa JCH tetap melewati Batam menuju Jeddah, Husaimi menjelaskan bahwa landasan pacu Bandara SSK II masih belum bisa digunakan pesawat besar. Maka dari itu perjalanan JCH tetap melewati Batam. Bedanya saat ini, selain ada Embarkasi Haji Antara, JCH juga tidak dikenakan biaya transpor dari Pekanbaru menuju Batam.
“Bedanya ke Batam, JCH tidak perlu keluar uang lagi. Pemerintah yang menyediakan,” imbuhnya.(mng)
(Laporan SARIDAL MAIJAR, AFIAT ANANDA, Pekanbaru)