PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rumah pompa sistem penyediaan air minum (SPAM) Dumai Rohil dan Bengkalis (Durolis) yang berada di Kabupaten Rokan Hilir, roboh beberapa waktu lalu. Kejadian ini membuat tertundanya pendistribusian air bersih ke warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau Dadang Eko Purwanto mengakui bahwa rumah pompa SPAM Durolis itu roboh. Kejadiannya pada Jumat (4/1) lalu. Dirinya diberi tahu oleh Bupati Rohil, Suyatno. “Saya sudah ditelepon Pak Bupati,” kata Dadang, Selasa (8/1) siang.
Menurut Dadang, robohnya SPAM tersebut, membuat distribusi air bersih ke warga Rohil, menjadi tertunda. “Kejadian robohnya rumah pompa di Rohil itu sangat berpengaruh kepada pendistribusian air bersih ke masyarakat Rohil,” ujarnya.
Dadang mengatakan, seharusnya di awal Februari ini, warga Rokan Hilir sudah mendapatkan air bersih dari SPAM Durolis. Karena, jaringan pendistribusian utamanya sudah selesai dibangun oleh Pemprov Riau. Hanya tinggal rumah pompanya, yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
“Tapi dengan robohnya rumah pompa, tertunda jadinya dengan waktu yang belum bisa kami tentukan sampai kapan. Hal ini karena harus rapat dulu dengan pihak Kementerian PUPR yang membidangi SPAM,” ujarnya.
Dijelaskan Dadang, bangunan rumah pompa SPAM Durolis tersebut dibangun oleh anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Sehingga kewenangan pembangunannya berada di Kementerian PUPR.
Saat ini kata dia, rumah pompa tersebut masih dalam pengerjaan. Pengerjaan dilakukan oleh rekanan Kementerian PUPR. “Rumah pompa itu memang belum diserahkanterimakan,” ujarnya.
Sehingga, ketika SPAM itu roboh, maka masih menjadi tanggung jawab rekanan. Pihak rekanan, kata Dadang, juga siap bertanggung jawab. “Masih tanggung jawab rekanan. Saya dengar pihak rekanan bertanggung jawab kok atas robohnya rumah pompa itu. Mudah-mudahan teman-teman bisa cepat mengatasinya,” kata dia.
Dadang mengakui, bahwa Pemprov Riau juga menganggarkan untuk pembangunan SPAM ini. Namun untuk jaringan distribusi utama, bukan rumah pompa. “Kami ada menganggarkan untuk pembangunan jaringan distribusi utama Durolis di Bengkalis dan Dumai. Kalau di Rohil, sudah selesai (jaringan utamanya),” kata dia.
Pemerintah kabupaten/kota juga ikut menganggarkan untuk pendistribusian air bersih ini. Untuk kabupeten/kota, khusus menganggarkan jaringan ke rumah-rumah warga. “Kalau jaringan ke rumah-rumah itu kewenangan kabupaten/kota,” sebutnya.
Disinggung juga terkait operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ikut menyeret salah seorang pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) di Kementerian PUPR. Menurut Dadang, hal tersebut juga berpengaruh terhambatnya pembangunan. “Itu juga berpengaruh. Karena Durolis ini proyek strategis nasional,” ujarnya.(dal)