Petani Cabai Termotivasi Bupati Kampar

Riau | Kamis, 09 Januari 2014 - 10:39 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Setiap hari, Seneki (42) selalu berada di tepi jalan dekat lintasan powerline milik PT Chevron di kawasan Koto Batak Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung. Tak jarang, ia berada di sana dengan ditemani istri bersama dua dari empat anaknya yang masih kecil.

Sejak Oktober lalu, warga Desa Tri Manunggal ini mengolah hampir dua hektare lahan yang ditanami sebanyak 17 ribu batang cabai jenis Lado F1 dan Taro F1 sudah berumur 29 hari. Bahkan sebahagian sudah berbunga.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saya adalah angkatan 11-12 dari Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang lulus September lalu. Gara-gara ucapan Bupati Kampar Jefry Noer, saya termotivasi dan punya semangat besar untuk mengolah lahan ini menjadi rimbunan pohon cabai,’’ cerita Seneki Selasa (7/1).

Waktu itu kata Seneki, bupati mengatakan bahwa bertanam cabai itu sangat prospek. Bahkan yang untung miliaran sudah ada di Desa Danau Lancang.

‘’Kalau kamu tak sanggup menggaji orang, gajilah diri sendiri, istri dan anak-anakmu. Usahakan tanam minimal 2.000 meter persegi,’’ ujar Seneki menirukan ucapan Jefry yang pernah dia dengar waktu masih menjadi peserta pelatihan P4S di Kubang Jaya.

Sebulan setelah lulus, Seneki yang usaha kecil-kecilan jual beli brondolan kelapa sawit itu pun berunding dengan sang istri, Suwanah.

Suwanah yang juga sudah mendengar kabar keberhasilan orang Desa Danau Lancang itu, tak berpikir panjang untuk menyatakan setuju.

‘’Sudah lebih Rp50 juta uang yang terpakai untuk budidaya cabai ini. Tadinya saya mau nuruti ucapan Pak Bupati, menanam 4.500 batang dulu. Tapi saya pikir lagi, menanam 4.500 dengan 20 ribu batang, sama saja. Ya akhirnya, saya tanam 17 ribu batang. Sebentar lagi saya tanam 4.000 batang lagi sebelah sana. Saya menggaji diri saya dan istri saya,’’ kata Seneki sembari menunjuk arah Timur.

Bagi Seneki, sekali untung dan sekali pula buntung.

‘’Kalau saya kelola dengan baik dan ilmu yang saya dapat dari P4S saya terapkan, masa sih gagal. Kata Pak Bupati kan, setelah usaha sungguh-sungguh, kita berdoa. Saya selalu berdoa malam supaya cabai saya ini berhasil. Hampir setiap hari pula saya teleponan dengan Pak Sumis dan Pak Herisman soal cabai ini. Mereka adalah instruktur saya di Kubang Jaya,’’ tambahnya.

Jika kelak cabai itu berhasil, angan-angan Seneki sederhana saja, yakni ingin naik haji. Pada Selasa (7/1), Kadis Pertanian dan Peternakan Cokroaminoto bersama Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Hendri Dunan mengunjungi kebun cabai Seneki itu.

‘’Kami akan kawal tanaman ini sampai berhasil. Ini adalah pekerjaan luar biasa,’’ kata Cokro.

Bupati Kampar Jefry Noer yang mendengar informasi tentang Seneki langsung tertawa gembira.

‘’Sebenarnya, kemandirian semacam yang dimiliki Seneki inilah yang kita harapkan. Modal keyakinan kuat, dia berusaha sendiri dan menggaji diri sendiri. Ini luar biasa. Andai saja para alumni P4S seperti Seneki, zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh, pasti akan lebih mudah tercapai,’’ katanya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook