Mayoritas Kebun Kelapa Rusak

Riau | Senin, 09 Januari 2012 - 06:23 WIB

Laporan M Fathra Nazrul Islam, Tembilahan

Kerusakan kebun kelapa rakyat, di Kecamatan Concong akibat intrusi air laut hampir mencapai 80 persen. Kondisi ini berdampak buruk dan dirasakan langsung terhadap perputaran ekonomi masyarakat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian dikatakan Sekretaris Komisi II DPRD Inhil, Herwanissitas. Menurutnya, kerusakan kebun di wilayah itu harus menjadi perhatian pemerintah daerah kabupaten maupun provinsi. Pasalnya, kata Ketua Fraksi PKB DPRD Inhil itu, jika tidak diselamatkan oleh pemerintah maka masyarakat di sana bisa dipastikan akan kehilangan sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga.

‘’Masyarakat sudah tidak mampu lagi untuk mengatasi kerusakan kebun mereka yang semakin hari semakin memprihatikan,’’ kata Herwanissitas akhir pekan kemarin. Melihat kondisi itu, lanjutnya dalam mengatasi persoalan harkat hidup orang banyak perlu adanya campur tangan dari pemerintah.

Sebab diketahui, Inhil merupakan daerah yang paling berprospek dari komoditi perkebunan kelapa. Terendamnya hampir seluruh perkebunan kelapa di Inhil, menurut Sitas sapaan akrab Herwanissitas, bisa berakibat fatal bagi masyarakat itu sendiri. Di mana melalui hasil kebun, masyarakat tidak perlu pusing untuk membiayai berbagai keperluan hidup, baik dari kesehatan maupun pendidikan.

Bahkan saat ini, akibat terendamnya perkebunan kelapa di Inhil, khususnya Kecamatan Concong banyak warga yang beralih profesi menjadi buruh serabutan atau nelayan tangkap ikan. Padahal dulunya, sebelum kondisi kebun kelapa masyarakat keritas akibat intrusi air laut, petani kelapa dapat menikmati hidup layak. ‘’Sebagai salah satu upaya menyelamatkan perkebunan kelapa petani, kita sudah mengusulkan kepada Provinsi Riau untuk pembuatan infrastruktur kebun kelapa seperti tanggul-tanggul dan pintu klep,’’ tambahnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perkebunan Inhil, Kuswari mengatakan akibat banyaknya areal perkebunan kelapa rakyat di Inhil yang mengalami kerusakan baik terkena intrusi air laut maupun diserang hama kumbang, pihaknya tetap melaksanakan sejumlah program strategis di antaranya dalam bidang pengelolaan lahan air, dan yang terpenting peningkatan produksi perkebunan rakyat dengan melakukan peremajaan serta penanggulangan lahan perkebunan.(azf/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook