PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statiskik (BPS) Kabupaten Pelalawan menggelar kegiatan sosialisasi sensus ekonomi 2016, Senin (7/12), di Langgam Grand Hotel Pangkalankerinci.
Kegiatan yang mengambil tema ‘’Menyediakan informasi untuk pengembangan usaha dan daya saing bangsa” ini, dibuka langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Pelalawan Drs Agustinus Hariyanto. Sedangkan kegiatan yang dihadiri puluhan pelaku usaha serta bagian perekonomian SKPD Pelalawan dan Asosiasi Pengusaha Kabupaten Pelalawan ini, menghadirkan narasumber dari Kabid Statistik Distribusi BPS Riau Zulkifli SM SSi dan dosen Fakultas Ekonomi Unri Darmayuda SE MSi.
Dalam sambutannya, Kepala BPS Kabupaten Pelalawan Drs Agustinus Hariyanto mengatakan, bahwa sosialisasi ini digelar untuk menjelaskan kepada pihak terkait yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Selain itu, sensus ekonomi ini juga dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
“Jadi, seosialisasi ini kami gelar untuk mengetahui bagaimana proses dan tahapan sensus dilakukan dan bagaimana pentingnya data hasil sensus tersebut bagi pemerintah untuk membuat kebijakan dalam membuat program pembangunan. Sedangkan tujuan sensus ekonomi adalah untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian, sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan,” terangnya.
Dengan demikian, sambungnya, maka tentunya sensus ekonomi ini akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non pertanian, serta informasi dasar dan karakteristiknya.
“Selain itu, sensus ekonomi ini juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia serta penyediaan kebutuhhan informasi usaha,” paparnya.
Dikatakannya, bahwa sensus ekonomi 2016 ini akan dimulai di akhir 2015. Sedangkan sensus ini dapat dilakukan dengan motede listing usaha yakni pendataan lengkap melalui door to door di desa dan kelurahan, metode pendataan UMK dan metode pendataan usaha menengah dan besar (UMB).
“Sedangkan proses sensus ini ditargetkan akan rampung pada 2017 mendatang yang kemudian dilanjutkan dengan pencacahan lengkap,” ujarnya.
Ditambahkan Agustinus, bahwa sensus ekonomi ini merupakan kegiatan rutin yang wajib digelar oleh BPS dalam setiap 10 tahun sekali. Dan pada 2016 mendatang, sensus ekonomi ini merupakan sensus yang keempat kalinya dilakukan oleh BPS di seluruh wilayah Indonesia yang telah dimulai sejak 1986 silam. Dan dalam sensus ini, ada 19 sektor ekonomi yang akan didata. Di antaranya sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap, usaha konstruksi, pengadaan air, pengolahan sampah dan daur ulang, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estate, jasa profesional, ilmiah dan teknis, jasa persewaan.(amn)