DURI (RIAUPOS.CO) - PLN Rayon Duri terus 'menggempur' pelanggan yang menunggak pembayaran tagihan rekening listriknya. Hal itu ditegaskan Manajer PLN Rayon Duri, Muchsis melalui Riau Pos Sabtu (7/12).
"Lewat kegiatan Sabtu Peduli Gempur Tunggakan, kita mengerahkan seluruh pegawai dan mitra kerja turun ke lapangan guna menekan tunggakan pelanggan. Hari ini (kemarin, red), gerakan gempur tunggakan kita arahkan untuk kawasan Duri Kota. Fokusnya, pelanggan yang menunggak dua lembar rekening keatas," terang Muchsis.
Dalam kegiatan Sabtu Peduli ini, lanjutnya, pelanggan yang tak bisa melunasi tagihan akan ditindak tegas. "Kalau tak bisa bayar juga setelah diberi keringanan dan kelonggaran, arusnya kita putus atau KWH meternya dibongkar sekalian. Bila mau pasang lagi, harus melunasi tunggakan dan bayar biaya sambung baru," tegasnya.
Sejak medio November hingga hari ini, lanjut Muchsis, sudah hampir 500 KWH meter pelanggan menunggak yang diputus dan dibongkar petugas Tusbung PLN setempat. "Kita tak ingin angka itu bertambah lagi. Makanya kita imbau pelanggan segera melunasi tagihan agar terhindar dari pemutusan sambungan arus," imbaunya.
Ditambahkan Muchsis, ketegasan sikap ini terpaksa dilaksanakan dalam rangka menekan jumlah tunggakan pelanggan. Pasalnya, PLN Wilayah Riau dan Cabang Dumai memberi target, PLN Rayon Duri harus mampu menekan tunggakan hingga mencapai angka Rp500 juta saja per 31 Desember 2013 nanti.
Per 7 Desember kemarin, tunggakan total pelanggan PLN Duri mencapai angka Rp18 miliar. Terdiri dari rekening tercetak Desember Rp15,5 miliar lebih plus tunggakan Rp2,5 miliar. Sementara itu, realisasi pembayaran rekening listrik oleh pelanggan saat gerakan gempur tunggakan rata-rata mencapai angka Rp500 juta sehari.
"Dengan dukungan para pelanggan dan kerjasama tim yang kompak, kita optimis bisa mencapai target tunggakan maksimal yang dibebankan yakni sekitar tiga persen dari rekening tercetak. Untuk mencapai target itu, kapan perlu gerakan gempur tunggakan ini kita laksanakan setiap hari menjelang tutup buku akhir tahun anggaran,"pungkas Muchsis.(sda)