Limbah Sawit Rohul Potensi Hasilkan 738 MW Listrik

Riau | Jumat, 08 November 2013 - 10:25 WIB

Limbah Sawit Rohul Potensi Hasilkan 738 MW Listrik

PASIRPENGARAIAN (RP) - Dari 28 jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi di wilayah Rokan Hulu, memiliki potensi menghasilkan energi listrik terbarukan dari pembangkit listrik Biogas dan Biomassa yang menggunakan bahan baku limbah sawit.

Dari hasil studi kelayakan United State Agency International Develovment-Indonetion Clean Energy Develovment (USAID-ICED) from The American People, potensi limbah sawit di Rokan Hulu dapat menghasilkan 738 Mega Watt (MW) listrik dari biogas dan biomassa limbah sawit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu terungkap dalam ekspos hasil survei Kementerian ESDM RI dan USAID-ICED From American terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan Biomassa Limbah Sawit, Rabu (6/11) petang, dihadapan Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, Wakil Bupati Rohul Ir H Hafith Syukri MM dan sejumlah dinas terkait, di ruang rapat rumah dinas Bupati.

Dalam ekspose bertema ‘’Pemaparan Pra Kelayakan Potensi Energi Terbaru’’ dari Kementerian ESDM dan USAID-ICED ke semua PKS di 16 kecamatan, program  Indonesia clean energy development (ICED) yang akan dikembangkan di Rokan Hulu.

Terlihat hadir Kasubdit Investasi dan Bioenergi Direktorat Jenderal Bio Energi Kementerian ESDM RI, Anna Ruffaida, Senior Project Development Manager USAID ICED Hanny J Berchmans PhD, Senior Engeneering II PT PLN Wilayah Riau-Kepri Ranfit, Manajer Rayon PLN Pasirpengaraian Zulkhaidir.

Dalam pemaparan Senior Project Development Manager USAID ICED Hanny J Berchmans PhD menyatakan, tim akan gali dan petakan potensi energi terbarukan di Rokan Hulu sebagai tindak lanjut dari hasil pelaksanaan memorandum of undestanding (MoU) dengan Pemkab Rohul.

Dari hasil penelitian, lanjutnya, 26 persen wilayah Rohul yang merupakan kebun kelapa sawit dengan luas capai 203.216 hektare, mampu memproduksi buah kelapa sawit hingga 22 juta ton.

Dari 23 PKS yang telah diteliti oleh lembaga peneltian asal Amerika itu, rata-rata PKS di Rokan Hulu beroperasi 300 hari per tahun, sedangkan produksi sekitar 60 ton per jam dan bisa menghasilkan palm oil mill effluent (POME) atau berpotensi produksi limbah cair yang cukup banyak.

Hasil POME sekitar 79.00 kubik akan dapat menghasilkan energi listrik 1 MW hingga 24 MW dengan pengembangan PLTB. Tidak hanya biogas, peneliti USAID juga menemukan fakta, dari total 22 juta ton produksi TBS di Rohul mampu menghasilkan energi listrik 738 MW pengembangan pembangkit biomassa tangkos kelapa sawit.

Melihat potensi itu, lanjut Hanny, dirinya akan hubungkan antara investor dengan  Pemkab Rohul sebagai pemilik potensi.

‘’Ini juga membantu PKS guna mendapatkan sertifikat sebagai perusahaan baik dalam pengelolaan limbah, serta potensi limbah itu nantinya bisa manfaatkan untuk energi listrik terbarukan, dalam rangka mengatasi krisis listrik yang terjadi didaerah,’’ ujarnya.

Dia berharap, agar program ini segera terlaksana dan harus didukung dengan kebijakan khusus dari pemerintah daerah diluar kebijakan umum yang dibuat pemerintah pusat.

Dengan kebijakan itu diharapkan dapat mendorong PKS yang ada untuk menjamin perushaan untuk memanfaatkan limbah sawit mereka.

Menindaklanjuti hasil ekspos tersebut, Bupati Rohul Drs H Achmad MSi mengatakan, pemerintah daerah siap untuk menindaklanjuti hasil studi ini dan akan bekerjsama dengan pihak PLN dan PKS yang ada untuk mendukung program ini.

Menurutnya, penanggulangan krisis listrik dilakukan, telah hambat aktivitas masyarakat, ekonomi, pendidikan, pelayanan masyarakat, dunia usaha juga beragam sektor lainnya.

Dengan memanfaatkan solusi alternatif energi ramah lingkungan dari bahan bakar biomassa atau biogas bersumber dari limbah PKS yang diubah menjadi gas metan.

‘’Kita berharap, krisis listrik di Rohul teratasi. Karena dari hasil ekspos tadi, Rohul memiliki potensi yang cukup tinggi menghasilkan energi listrik terbarukan dari limbah cair PKS maupun tangkos,’’ujar Bupati.

Diakuinya, Pemkab Rohul telah bekerja sama dengan Kementerian ESDM RI dan membuat pilot project PKS PT Aria Rama di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara dengan bantuan APBN Rp33,1 miliar.

''Nantinya dari PLTB itu, bisa hasilkan 1 MW tenaga listrik guna memenuhi keperluan listrik satu desa,’’ sebutnya.

Dalam pada itu, Kasubdit Investasi dan Bioenergi Kementerian ESDM RI Anna Ruffaida mengatakan pemerintah pusat sangat mendukung program penanggulangan krisis listrik di Rohul.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook