DURI (RP) - Banjir yang menghantam Dusun Lebai Wahid Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Rabu hingga Kamis (6-7/8) menimbulkan keprihatinan bagi sejumlah pihak terkait.
Apatah lagi, musibah akibat luapan Sungai Bantan Tua tersebut merendam Ponpes Nurul Hidayah dan 20 rumah penduduk di sekitarnya. Akibatnya, santri tak bisa belajar. Penduduk pun terpaksa mengungsi ke rumah sanak famili.
Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis H Muchammad Jalal pada Riau Pos, Kamis (7/11) menyebutkan, ketinggian air yang merendam Ponpes dan 20 rumah penduduk itu mencapai sepinggang orang dewasa.
“Rabu kami dengan Pak Wabup turun meninjau lokasi naik perahu karet. Tadi (Kamis, 7/11), kepala Ponpes menelepon saya. Katanya air naik lagi akibat hujan Kamis dinihari hingga subuh,” ujar Jalal.
Ditambahkannya, Sungai Bantan Tua di Dusun Lebai Wahid tidak mampu menampung luapan air yang meluber dari kanal-kanal yang dibikin untuk membuat kebun di dusun itu.
“Luapan sungai itu menggenangi kawasan sekitar Ponpes. Hanya satu lokal belajar dan asrama putri saja yang selamat dari banjir. Hari ini (Kamis kemarin) para santri belum bisa belajar. Mereka bergotong royong membersihkan ruangan. Warga penghuni 20 rumah pun masih mengungsi di rumah sanak famili menunggu air surut,” ujarnya lagi.
Akibat musibah itu, sejak Rabu jajaran BPBD-Damkar siaga penuh di lapangan guna mengantisipasi kemungkinan lebih buruk. Jalal beraharap, curah hujan bisa mereda sehingga santri dan warga bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Juga disebutnya bahwa BPBD-Damkar Rabu (6/11) lalu sudah menyerahkan bantuan berupa family kit dan peralatan P3K untuk para korban banjir di wilayah itu.
“Ancaman banjir tampaknya masih serius. Makanya petugas dari posko kita disana tetap bersiaga penuh guna mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk,’’ jelasnya.(sda)
