LANDASAN BASAH, LION AIR TAK BERANI MUATAN OVER LOAD

Barang-barang Rombongan Pemkab Bengkalis Terpaksa Tinggal di Jakarta

Riau | Kamis, 08 November 2012 - 18:58 WIB

Barang-barang Rombongan Pemkab Bengkalis Terpaksa Tinggal di Jakarta
Sebanyak 45 PNS Pemkab Bengkalis memprotes ke manajemen Lion Air di Bandara SSK II Pekanbaru karena pelayanan tak memuaskan. Aksi ini dilancarkan Kamis pagi tadi (8/11/2012).(foto aznil fajri/riau pos)

Riau Pos Online-Sekitar 45 orang PNS Bimtek Pemkab Bengkalis yang terdiri dari Kades, BPD, dan staf ditelantarkan perusahaan penerbangan Lion Air di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Rabu malam (7/11).

Menurut salah seorang rombongan, Helmi mereka ada tugas Bimtek di Semarang Jawa tengah

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

selama satu pekan. Setelah acara ini mereka kembali ke Pekanbaru naik pesawat Lion Air

jenis Boeing 739-ER dari Semarang-Jakarta-Pekanbaru dan mendarat di Pekanbaru Rabu malam (7/11) pukul 21.35 WIB.

Setelah turun di bandara SSK II Pekanbaru, barang bawaan mereka ditinggalkan pihak Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Banten dengan alasan kelebihan muatan (over load). Di bandara SSK II Pekanbaru mereka bertahan malam hari itu. Setelah esoknya Kamis tadi (8/11) buka loket Lion Air pukul 08.30 WIB, 45 penumpang ini minta pertanggungjawaban Lion Air kemana barang mereka itu.

Pihak Lion Air menjelaskan bahwa barang mereka sengaja ditinggal di Jakarta karena kelebihan muatan. Namun Kamis pagi tadi (8/11) pukul 11.30 WIB barang penumpang ini sampai kembali di bandara SSK II Pekanbaru.

Namun sebelum barang penumpang tiba, 45 penumpang ini marah dan menyegel loket  ticketing Lion Air di Bandara SSK II Pekanbaru. Akibat aksi ini aktivitas penjualan tiket lumpuh selama 2,5 jam. Marahnya 45 penumpang ditambah lagi dengan ruginya mereka dari segi waktu dan biaya. Karena mereka sudah memesan tujuh bus seharga Rp700 ribu per unit untuk mengangkut rombongan ini ke Bengkalis. Tapi jadi batal dan uang mereka hangus, maka mereka menuntut Lion Air untuk mengganti kerugian akibat pelayanan Lion Air ini.

Sementara itu Airport Manager Lion Air Pekanbaru Dicki AR kepada Riau Pos Online

menjelaskan di ruang kerjanya bahwa benar barang penumpang ini tertahan di Jakarta.  Mereka tidak berani membawa muatan melebihi kapasitas dengan kondisi landasan pesawat dalam kedaaan basah, karena bisa membahayakan keselamatan penumpang.

"Memang benar barang bawaan penumpang ini tertahan di Jakarta akibat overload muatan

pesawat. Ini sesuai aturan penerbangan di mana kalau landasan pesawat basah (wet runway)

maka maksimal muatan barang pesawat yang boleh diangkut hanya 65 ton. Sedangkan barang yang dibawa semua penumpang mencapai 67 ton, jadi kelebihan dua ton. Dua ton itulah yang tertahan di Jakarta. Ini karena landasan di Pekanbaru saat itu basah karena hujan," kata Dicki AR.

Namun sesuai Permenhub Nomor 77/2011 kata Dicki AR pihaknya memberikan pelayanan kepada penumpang ini. Dimana mereka diinapkan di Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru, makanan, uang ganti rusak barang, uang tunggu Rp200 ribu per orang. Malah ada yang minta uang transportasi Rp700 ribu sampai Rp1 juta dan tiket pulang-pergi namun ditolak Dicki AR.

"Saya menolak keinginan permintaan uang transportasi dan ganti tiket pulang-pergi ini karena tak sesuai dengan Permenhub Nomor 77/2011," kata Dicki AR.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook