Kazzaini: Teater Sudah Mendarah Daging di Riau

Riau | Kamis, 08 November 2012 - 10:17 WIB

PEKANBARU (RP)- Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) Kazzaini Ks menegaskan, bahwa seni teater atau lebih populer di masyarakat Melayu masa lampau dengan tonil, drama atau sandiwara sudah mendarah daging.

Seluruh masyarakat Melayu Riau mengenal seni akting yang memilik sejarah cukup panjang seperti teater Mak Yong, Mamanda, Bangsawan, Randai Kuantan dan banyak lagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akan tetapi seni teater tradisi dan klasik tersebut mulai tergerus waktu. Apalagi pengaruh globalisasi yang berlari kencang, tanpa rem sama sekali.

Walau hingga hari ini masih ada yang tetap mempertahankannya, terutama di ceruk-ceruk kampung.

Bahkan Randai Kuantan kian berkembang pesat dan masih eksis hingga sekarang. Lambat laun, seiring perjalanan waktu, muncul generasi selanjutnya seperti Tenas Effendy, OK Nizami Jamil, Bustamam Halimy, Ibrahim Sattah dan sederetan nama lainnya.

Di antara satu tokoh itu, muncul satu nama yang dianggap sebagai penggagas teater modern di Riau yakni Idrus Tintin asal Indragiri Hulu.

Almarhum Idrus Tintin kemudian memberi pengaruh pada generasi muda hingga hari ini. Aktor dan sutradara serta sastrawan Riau satu ini lahir pada 10 November 1932 dan meninggal pada 14 Juli 2003 dan telah banyak menghasilkan karya-karya terbaik yang didedikasikan bagi Riau.

Karenanya, berbagai komunitas teater se Pekanbaru sekitarnya menjadikan 10 November nanti sebagai hari Teater Modern Riau.

“Hari itu kita jadikan sebagai tonggak kebangkitan teater Riau, terutama teater modern yang digagas almarhum Idrus Tintin di masa hidupnya. Jadikan ini sebagai tonggak sejarah teater modern daerah ini, walaupun sebenarnya teater, sandiwara, drama atau tonil sudah ada sejak masa lampau di Riau. Namun 10 November bisa kita jadikan momentum untuk lebih menggairahkan teater di sini,” jelas Kazzaini Ks di ruang kerjanya, sekretariat DKR di komplek Bandar Serai, Rabu (7/11).

Pada helat itu nantinya, akan diramaikan pertunjukan teater dari banyak komunitas di jalanan dan Bandar Serai. DKR selaku pelaksana juga mengundang tokoh-tokoh teater yang mulai tak terdeteksi lagi seperti Taufik Efendi Aria, Tenas Effendy, Temul Amsal, Tengku Ubaydilla, Al azhar, Taufik Ikram Jamil, Armawi Khahar, Azwan Razak dan banyak lagi. Hari itu juga akan didaulat sebagai pelaksanaan reuni bagi mereka dan diharapkan memberikan nafas baru bagi pelaku teater masa kini di Riau dan Pekanbaru, khususnya.

Hang Kafrawi selaku pelaksana teknis helat tersebut menjelaskan, pada hari H nantinya berbagai komunitas sudah mempersiapkan berbagai penampilan seni dengan tema ‘’Teater Riau Menyikapi Kondisi Sosial Hari Ini’’.

Mereka akan memulai perjalanan dari empat penjuru mata angin, di antaranya dari Pelita Pantai, depan kampus UIR, depan kampus Unri dan Jalan Parit Indah berkumpul di Bandar Serai.

Di sana, mereka tidak disiapkan panggung, namun memilih saja tempat di Laman Bujang Mat Syam sebagai panggung yang cocok bagi mereka.(fed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook